Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panglima Militer Israel Ancam Bunuh Pemimpin Hamas di Luar Negeri

panglima militer Israel Eyal Zamir dan rekan-rekannya (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
panglima militer Israel Eyal Zamir dan rekan-rekannya (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Hamas belum memberikan konfirmasi atas tewasnya Abu Obeida, juru bicara militer Hamas yang tewas dalam operasi gabungan oleh militer Israel dan Shin Bet di Gaza.
  • Israel telah membunuh hampir 63.500 warga Palestina sejak Oktober 2023, dengan 229 orang meninggal akibat kelaparan, termasuk 124 anak-anak. Gelombang influenza juga menyebar di Gaza.
  • Enam warga Palestina terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki, meningkatkan jumlah korban tewas dan luka menjadi lebih dari 1.016 orang terbunuh dan lebih dari 7 ribu lainnya terluka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala staf militer Israel, Eyal Zamir, mengatakan bahwa mereka akan memburu anggota Hamas yang berbasis di luar negeri. Pernyataan ini disampaikan menyusul pengumuman militer pada Minggu (31/8/2025) yang mengklaim telah membunuh Abu Obeida, juru bicara militer kelompok tersebut, di Gaza.

“Tindakan kami belum selesai; sebagian besar pimpinan Hamas yang tersisa berada di luar negeri, dan kami juga akan menjangkau mereka,” kata Zamir, dikutip dari Anadolu.

Ia menambahkan bahwa tentara Israel terus bergerak secara ofensif dengan inisiatif dan keunggulan operasional di setiap lini, termasuk melancarkan serangan ke Yaman, Lebanon, Suriah, dan wilayah lainnya.

1. Hamas belum berikan konfirmasi atas tewasnya atas Abu Obeida

Menteri Pertahanan Israel Katz sebelumnya mengumumkan bahwa juru bicara militer Hamas, Abu Obeida, tewas dalam operasi gabungan yang dilancarkan oleh militer dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet di Gaza. Hamas sendiri belum memberikan konfirmasi atas kabar tersebut.

Dilansir dari Middle East Eye, Abu Obeida merupakan salah satu tokoh Hamas yang paling menonjol di publik dan telah menjabat sebagai juru bicara Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer kelompok Palestina tersebut, selama hampir dua dekade. Namanya semakin dikenal luas setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu kampanye militer brutal di Gaza.

Abu Obeida sering muncul dengan wajah tertutup keffiyeh merah putih dalam video, di mana ia menyampaikan informasi terkini di medan perang, memuji operasi militer Hamas, dan mengejek Israel. Tel Aviv telah beberapa kali mencoba membunuhnya selama 20 tahun terakhir, termasuk setidaknya dua kali dalam perang yang sedang berlangsung.

Sebelumnya, pada Sabtu (30/8/2025), Hamas mengonfirmasi tewasnya panglima militer mereka di Gaza, Mohammed Sinwar, yang dibunuh pada 2024. Posisinya kemungkinan akan diambil alih oleh rekan dekatnya, Izz al-Din Haddad, yang saat ini mengawasi operasi di Gaza utara.

2. Jumlah korban meninggal akibat kelaparan terus bertambah

Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh hampir 63.500 warga Palestina, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Perang itu juga menghancurkan wilayah tersebut dan menyeret penduduknya ke ambang kelaparan parah.

Dilansir dari The New Arab, Kementerian kesehatan Gaza melaporkan tujuh kematian baru akibat kelaparan pada Minggu. Dengan demikian, total korban tewas akibat kelaparan di wilayah tersebut kini mencapai 229 orang, termasuk 124 anak-anak.

Kementerian juga memperingatkan bahwa gelombang influenza parah kini menyebar di kalangan anak-anak di Gaza, sementara ruang perawatan di wilayah tersebut telah penuh dengan pasien baru. Ahmed Al-Farra, Kepala Departemen Pediatri di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengatakan bahwa meningkatnya kasus ini disebabkan melemahnya sistem kekebalan anak-anak serta kurangnya asupan makanan pokok dan suplemen.

3. Enam warga Palestina terluka akibat serangan terbaru di Tepi Barat yang diduduki

Sementara itu, di Tepi Barat yang diduduki, serangan pasukan dan pemukim Israel terhadap warga Palestina terus berlanjut. Sedikitnya enam orang, termasuk dua anak-anak, terluka akibat tembakan tentara Israel dan pemukim ilegal pada Minggu malam.

Media lokal melaporkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan saat menyerbu kamp pengungsi Al-Fawwar di selatan Hebron dan melukai empat orang. Saksi mata mengatakan tentara menggunakan peluru tajam dan tabung gas air mata selama penggerebekan tersebut.

Masih di selatan Hebron, Osama Makhmara, seorang aktivis antipermukiman, melaporkan bahwa seorang pria dan istrinya terluka setelah diserang pemukim ilegal di desa Khillet al-Daba, Masafer Yatta. Tiga warga Palestina lainnya juga ditahan dalam insiden tersebut, dilansir dari Anadolu.

Kekerasan di Tepi Barat meningkat tajam setelah meletusnya perang di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan, sedikitnya 1.016 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 7 ribu lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel dan pemukim ilegal di wilayah yang diduduki itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us