Ilustrasi bendera Israel. (pexels.com/Leonid Altman)
Menurut laporan-laporan hak asasi manusia (HAM) Palestina dan Israel, diperkirakan terdapat 24 warga Israel disandera di Gaza, bersama dengan jenazah 35 orang lainnya. Sementara, lebih dari 9.500 warga Palestina masih ditahan di penjara-penjara Israel. Mereka mengalami penyiksaan, perampasan HAM, dan pengabaian medis, yang telah merenggut banyak nyawa.
Katz menyebutkan bahwa tujuan utama Israel adalah membebaskan para tawanan dan mengakhiri ancaman dari Hamas.
Para analis Israel mengaitkan genosida yang baru terjadi itu dengan dorongan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meloloskan anggaran dan mencegah keruntuhan pemerintahannya pada akhir Maret.
Dengan melanjutkan pembantaian, Netanyahu memastikan kembalinya Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang telah mengundurkan diri ke dalam koalisi. Serta, memastikan dukungan dari partai sayap kanannya, Partai Kekuatan Yahudi, terhadap anggaran tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 48.577 warga Palestina telah terbunuh dan 112.041 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang. Pihaknya menuturkan bahwa ribuan orang Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diperkirakan telah tewas, Al Jazeera melaporkan.