Israel Merugi Rp40,7 Triliun Akibat Perang dengan Hizbullah

Jakarta, IDN Times – Israel melaporkan kerugian yang timbul akibat konflik panjang dengan Hizbullah sejak 2023. Jika ditotal, kerugian Israel mecapai 9 miliar shekel (Rp40,7 triliun).
Kerugian itu termaktub dalam laporan yang diserahkan oleh Pejabat Kementerian Keuangan Israel, Zeev Elkin, kepada pemerintah pada Rabu (5/3/2025). Laporan itu menunjukkan bahwa 2.900 bangunan rusak di Israel utara selama konflik sejak 2023.
“Laporan itu menemukan bahwa 19 persen bangunan yang rusak disebabkan oleh aktivitas militer Israel di wilayah tersebut,” lapor Anadolu Agency.
Sebanyak 67.500 warga Israel dievakuasi di Israel utara sejak pecahnya konflik. Sejauh ini hanya 19 ribu yang kembali ke rumah mereka.
1. Kerugian Lebanon lebih tinggi
Laporan yang dikeluarkan oleh World Bank pada akhir 2024 menyebut, angka kerugian Lebanon akibat konflik tersebut sebenarnya jauh lebih tinggi.
Dilansir Times of Israel, kerugian Lebanon selama satu tahun perang Israel-Hizbullah mencapai Rp57 triliun. Kerugian sebagian besar menghantam sektor perdagangan, pariwisata, dan pertanian.
“Konflik telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 5,1 miliar dolar AS ditambah dengan kerusakan pada bangunan fisik yang berjumlah setidaknya 3,4 miliar dolar AS,” kata World Bank.
Lembaga tersebut menambahkan, biaya akhir kerusakan dan kerugian bagi Lebanon yang terkait dengan konflik tersebut diperkirakan akan jauh melebihi yang disajikan dalam laporan itu.
Konflik tersebut juga telah merusak sekitar 99.209 unit rumah, terutama di wilayah selatan Lebanon dekat perbatasan dengan Israel, dengan total kerugian mencapai 2,8 miliar dolar AS.