Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Akan Serang Gaza jika Tak Ada Gencatan Senjata dalam 10 Hari

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (commons.wikimedia.org/IDF Spokesperson's Unit)

Jakarta, IDN Times – Israel akan kembali menyerang Gaza jika gencatan senjata tak kunjung disepakati dalam 10 hari ke depan. Seorang pejabat Israel mengatakan, kondisi itu berlaku di tengah mandeknya pembicaraan terkait gencatan senjata fase kedua antara Israel dan Hamas.

“Hamas saat ini menolak usulan utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Jadi sangat sulit untuk membuat kemajuan,” kata sumber anonim dilansir dari Jerusalem Post.

Tindakan awal Israel adalah menghentikan bantuan untuk masuk ke Gaza sejak Minggu. Tahap selanjutnya adalah memutus pasokan aliran air dan listrik.

Israel telah menuduh Hamas melanggar gencatan senjata. Tel Aviv juga berulang kali memberikan ancaman terhadap Hamas dengan mendesak pembebasan sandera secepatnya.

1. Gerbang neraka bakal terbuka di Gaza

Pada Senin, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa ”gerbang neraka” akan terbuka di Gaza jika Hamas tak kunjung membebaskan semua sandera.

"Hamas tidak boleh membuat kesalahan, ini baru permulaan. Jika Hamas tidak segera membebaskan para sandera, gerbang Gaza akan ditutup dan gerbang neraka akan terbuka," kata Katz, dilansir Firstpost.

Katz mengaku siap untuk bertempur secara habis-habisan dengan Hamas. Ia mengatakan tak akan membiarkan kelompok tersebut untuk kembali berkuasa di Gaza.

2. Hamas sebut Israel ogah lanjutkan negosiasi

Pasukan Hamas dalam Peringatan 25 tahun Hamas yang dirayakan di Gaza pada Desember 2012. (commons.wikimedia.org/Hadi Mohammad)

Hamas sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya tak akan menerima keinginan Israel untuk memperpanjang gencatan senjata tahap satu. Pembicaraan untuk fase kedua harus segera dimulai.

"Memperpanjang fase pertama kesepakatan dalam format yang diinginkan Israel tidak dapat diterima oleh organisasi tersebut," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem, dikutip NPR.

Gencatan senjata fase pertama seharusnya berakhir pada 1 Maret. Namun, Israel ingin fase tersebut diperpanjang untuk pembebasan semua sandera.

Qassem mengklaim Israel ingin memulangkan 59 sandera yang masih ditawan di Gaza dan kemudian melanjutkan perang.

3. Keluarga sandera desak Israel gencatan senjata

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Tindakan pemerintah Israel juga mendapat respons keras dari keluarga para sandera. Mereka berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu malam.

”Ya, mereka marah atas keputusannya untuk memperpanjang fase pertama kesepakatan secara sepihak,” kata kontributor Al Jazeera, Simon Speakman Cordall.

Keluarga sandera melihat Netanyahu sengaja menunda-nunda pembicaraan dengan Hamas. Tindakan tersebut pada akhirnya hanya membawa Israel kembali berperang.

Blokade yang kembali berlaku di Gaza juga merupakan tindakan untuk memantik kembali perlawanan. Organisasi anak PBB (UNICEF) mengatakan tindakan semacam itu akan memberikan dampak yang menghancurkan bagi anak-anak dan keluarga di Gaza.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us