Jakarta, IDN Times - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan hasil penyelidikan internal terkait penembakan tim medis di Rafah, Gaza Selatan. Insiden yang terjadi pada 23 Maret 2025 itu menewaskan 15 pekerja bantuan, termasuk delapan paramedis Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), enam petugas pertahanan sipil, dan satu staf PBB.
Dilansir BBC, penyelidikan menemukan serangkaian kegagalan prosedur dan pelanggaran perintah operasi oleh pasukan Israel di lapangan. IDF juga mengakui adanya pelaporan yang tidak akurat dari komandan di lokasi kejadian.
Penyelidikan ini dilakukan setelah muncul kecaman keras dari komunitas internasional. IDF beralasan mereka menembak ambulans kelompok paramedis karena jarak pandang yang terbatas pada malam hari.