Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)
Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Intinya sih...

  • Israel memperingatkan warga Palestina agar tak merayakan pembebasan tahanan dari penjara Israel pada Kamis (30/1/2025) dengan mengatakan siapa pun yang berpartisipasi berisiko ditangkap.
  • Hamas membebaskan tiga warga Israel dan lima pekerja Thailand sebagai imbalan, Israel membebaskan 110 tahanan warga Palestina dari Penjara Ofer yang sempat ditunda karena kerumunan.
  • Operasi pembebasan dimulai menjelang pukul 15.00 waktu setempat, menyebabkan kegembiraan keluarga para sandera yang hampir tak percaya akan disatukan kembali setelah perang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Israel memperingatkan warga Palestina agar tak merayakan pembebasan tahanan dari penjara Israel pada Kamis (30/1/2025). Peringatan itu disampaikan melalui selebaran yang dijatuhkan oleh drone Israel di sekitar Penjara Militer Ofer, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat.

"Siapa pun yang berpartisipasi dalam acara semacam itu berisiko ditangkap. Kami telah memperingatkan Anda, dan kami mengawasi Anda dengan ketat," demikian bunyi selebaran itu, dilansir Anadolu Agency.

Meskipun adanya peringatan ini, sejumlah warga Palestina tetap berkumpul di luar Penjara Ofer sambil membawa bendera sambil menunggu pembebasan para tahanan.

1. Pembebasan sempat tertunda karena khawatir ricuh

Hamas membebaskan tiga warga Israel dan lima pekerja Thailand pada Kamis pagi berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.  Sebagai imbalan, Israel membebaskan 110 tahanan warga Palestina dari Penjara Ofer.

Operasi pembebasan ini sempat ditunda karena Israel tak ingin ada kerumunan berdesak-desakan seperti yang terjadi selama pembebasan delapan sandera di Gaza. Israel lalu mendesak mediator agar kejadian serupa tak terjadi saat pembebasan sandera selanjutnya.

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan mereka telah memerintahkan penundaan pembebasan sampai pembebasan sandera kami yang aman pada tahap berikutnya terjamin," lapor kantor berita itu.

Menjelang pukul 15.00 waktu setempat, operasi pembebasan warga Palestina kemudian dimulai. Pembebasan tahanan Palestina oleh Israel dimulai ketika bus Palang Merah terlihat meninggalkan penjara di Tepi Barat yang diduduki.

2. Keluarga para sandera tak percaya anggota keluarga mereka bakal bebas

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Dilansir Al Jazeera, keluarga para sandera sejak awal telah menanti kepulangan salah satu anggota keluarga mereka. Mereka hampir tak percaya akan disatukan kembali setelah perang.

”Para keluarga mereka dipenuhi kegembiraan karena banyak di antara mereka yang tidak menyangka akan dibebaskan suatu hari nanti,” lapor Tareq Abu Azzoum di Khan Younis.

ICRC, sesuai dengan protokol umum mereka, telah mengonfirmasi identitas tahanan Palestina. Mereka juga telah menilai kelayakan mereka untuk bepergian. 

3. Para sandera terkejut terkait kehancuran Gaza

Anak-anak di Gaza saat mengungsi di sekolah-sekolah PBB. (commons.wikimedia.org/licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license.)

Jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Gaza, Hani Mahmoud, mengatakan bahwa pembebasan warga Palestina ini akan menjadi kejutan yang menyakitkan bagi para sandera. Sebab, mereka akan terkejut dengan tingkat kehancuran yang telah terjadi selama 15 bulan terakhir.

”Kita tidak tahu apakah keluarga mereka masih hidup atau tidak atau apakah rumah mereka masih berdiri,” katanya.

Ia menambahkan bahwa langkah pertama yang mereka ambil di Jalur Gaza adalah melihat kehancuran yang telah terjadi. Mereka juga akan menghadapi tantangan berupa kurangnya kebutuhan dasar, termasuk air, makanan, dan tempat tinggal.

”Mereka akan bebas, keluarga mereka yang masih hidup akan senang karena mereka kembali dan dibebaskan, tetapi mereka akan merasa seperti sedang berjalan ke dalam penjara lain,” katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team