Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Para pejuang Hizbullah dalam sebuah upacara (commons.wikimedia.org/khamenei.ir)
Para pejuang Hizbullah dalam sebuah upacara (commons.wikimedia.org/khamenei.ir)

Intinya sih...

  • Menteri Pertahanan Israel menyatakan kemungkinan pemimpin Hizbullah sudah tewas di tangan Israel.
  • Perdana Menteri Israel mengancam Lebanon dengan kehancuran seperti Gaza jika Hizbullah terus menyerang.
  • Israel memperluas serangan ke utara Lebanon dan memperingatkan warga untuk mengungsi, sementara Hizbullah menembakkan roket ke kota Haifa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan ada kemungkinan Hashem Safieddine, yang digadang-gadang sebagai pengganti pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, sudah tewas di tangan Israel.

Nasrallah juga dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel pada akhir September 2024.

“Hizbullah adalah organisasi tanpa pemimpin. Nasrallah disingkirkan, penggantinya juga telah disingkirkan,” kata Gallant, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (9/10/2024).

“Tidak ada yang mengambil keputusan dan tidak ada yang bertindak di kelompok tersebut,” ucap dia.

1. Netanyahu ancam ubah Lebanon seperti Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @IsraeliPM)

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Lebanon bisa saja menghadapi kehancuran seperti Jalur Gaza, jika kelompok Hizbullah tidak mau menyerah dan terus menyerang Israel.

Pernyataan Netanyahu ini muncul saat militer Israel mengerahkan lebih banyak pasukannya dan mendesak warga sipil di wilayah pesisir untuk mengungsi.

“Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza,” kata Netanyahu.

“Saya katakan kepada Anda, rakyat Lebanon! Bebaskan negara Anda dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir,” ucap dia.

2. Israel perluas serangannya ke Lebanon Utara

potret Lembah Bekaa (Beqaa Valley), lahan pertanian yang sangat subur di Lebanon (commons.wikimedia.org/Ayman75)

Selama ini, sasaran Israel adalah Lebanon bagian selatan dan ibu kota Beirut. Namun baru-baru ini, Israel menyatakan telah melebarkan serangannya ke utara Lebanon dan memperingatkan warga di kawasan itu untuk mengungsi.

“Divisi 146 memulai kegiatan operasional terbatas, terlokalisasi dan terarah terhadap target dan infrastruktur HIzbullah di Lebanon barat daya,” ungkap militer Israel.

Sehari sebelumnya, militer Israel juga telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari bagian selatan Pantai Mediterania Lebanon lantaran Israel akan melawan aksi teroris Hizbullah di selatan Sungai Awali.

Sementara itu di wilayah Sidon dilaporkan nelayan urung untuk berlayar. Bahkan pasar ikan pun sangat sepi.

3. Hizbullah luncurkan roket ke Haifa Israel

Hizbullah meluncurkan rudal balistik Qader 1 ke markas besar Mossad, pinggiran kota Tel Aviv (x.com/@BHAGWAT_SINGH)

Kelompok Hizbullah Lebanon dilaporkan baru saja menembakkan roket ke kota terbesar ketiga di Israel, yaitu Haifa.

Hizbullah mengaku bahwa pihaknya memang menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan rudal Fadi 1. Setelah itu, Hizbullah menyerang wilayah lainnya di Tiberias.

Sementara itu, militer Israel mengeklaim bahwa 135 proyektil telah memasuk wilayah Israel sekitar 17.00 waktu sore. Setidaknya 10 orang terluka di Haifa dan dua lainnya terluka di wilayah Israel tengah.

Editorial Team