Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Situs Sejarah di Lebanon Terancam akibat Serangan Israel

kuil Jupiter di Baalbek (commons.wikimedia.org/ yeowatzup)
Intinya sih...
  • Menteri Kebudayaan Lebanon khawatir situs sejarah rusak akibat serangan udara Israel di dekat kota Baalbek.
  • Lebanon meminta tindakan internasional dan melibatkan UNESCO untuk mencegah serangan di masa depan terhadap situs warisan dunia, termasuk Kuil Jupiter.
  • Kekhawatiran juga disampaikan oleh walikota Baalbek, Bachir Khodr, terkait dampak negatif dari serangan terhadap struktur reruntuhan. UNESCO meningkatkan pemantauan dengan alat penginderaan jauh.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan Lebanon, Mohammad Mortada, mengungkapkan kekhawatiran mendalam mengenai potensi kerusakan situs sejarah akibat meluasnya serangan udara Israel di negara tersebut.

Komentar ini muncul setelah beredarnya foto-foto di media sosial yang menunjukkan asap mengepul dari balik Kuil Jupiter di kota Baalbek. Pengeboman itu terjadi di kota lain yang berjarak sekitar 500 meter dari situs kuno tersebut pada akhir pekan.

Dilansir dari The New Arab, Mortada pada Senin (7/10/2024) mengonfirmasi bahwa situs warisan dunia UNESCO itu tidak mengalami kerusakan, namun menekankan perlunya tindakan internasional untuk mencegah serangan di masa depan.

1. Lebanon telah utuskan delegasi untuk berkomunikasi dengan badan internasional terkait

Mortada mengatakan bahwa ia telah menugaskan Delegasi Tetap Lebanon untuk UNESCO guna berkomunikasi dengan badan internasional yang relevan dalam upaya mencegah Israel menyerang situs sejarah di negara tersebut, khususnya yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia.

“UNESCO bertanggung jawab untuk mengawasi situs-situs ini, dan kami telah meminta misi kami untuk memberi tahu PBB dan Dewan Keamanannya agar menuntut Israel menghormati hukum internasional dan tidak merusak warisan budaya kami,” kata Mortada.

UNESCO, lembaga kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memiliki enam situs warisan dunia yang terdaftar di Lebanon, termasuk kota Baalbek di Fenisia yang menampung Kuil Bacchus dan Kuil Jupiter, dua kuil Romawi terbesar dan termegah di dunia.

2. Tidak ada yang menghalangi Israel untuk melakukan kejahatan perang

Mortada tidak mengesampingkan kemungkinan terjadinya serangan Israel yang dapat merusak kuil-kuil tersebut. Ia mengatakan bahwa bahwa tidak ada yang menghalangi Israel untuk melakukan kejahatan perang.

"Ini (Israel) adalah musuh yang tidak memiliki etika atau moral dan akan melakukan apa saja untuk merugikan Lebanon serta mengekspresikan kebencian murni mereka terhadapnya. Saya memperkirakan yang terburuk dari Israel," kata Mortada, dengan nada khawatir.

“Lihat apa yang terjadi di Gaza. Tempat-tempat seperti rumah sakit dan sekolah dibom, apakah menurut Anda mereka akan ragu untuk mengebom situs warisan kita? Kami mengatakan kepada PBB, 'Jika Anda tidak bisa menghentikan pelanggaran terhadap warga sipil, baiklah, tapi setidaknya pastikan batu-batu (kuno) kami terlindungi," ujarnya.

3. UNESCO terus memantau situs budaya Lebanon

Kekhawatiran serupa juga diutarakan oleh walikota Baalbek, Bachir Khodr.

“Asap hitam yang mengepul dari serangan akan berdampak negatif pada batu-batu reruntuhan. Selain itu, ada risiko signifikan bahwa getaran dari serangan tersebut akan merusak struktur," ujarnya.

Seorang juru bicara UNESCO mengatakan bahwa mereka telah meningkatkan upaya pemantauan dengan bekerja sama dengan Pusat Satelit PBB untuk menyediakan data terkait kondisi Baalbek melalui penggunaan alat penginderaan jauh dan analisis citra satelit.

“UNESCO terus memantau dampak terhadap situs budaya Lebanon seperti Baalbek. UNESCO juga berkomunikasi dengan pengelola situs untuk menilai kondisi pelestarian di situs-situs tersebut dan membantu mengambil langkah-langkah perlindungan jika diperlukan," kata juru bicara tersebut, dikutip The National.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us