Hizbullah Tembak Roket ke Haifa Israel

- Hizbullah menembakkan roket ke Haifa, Israel, dan menyerang wilayah lainnya di Tiberias.
- Israel meluncurkan 12 serangan udara ke Beirut dan Bekaa Valley, menewaskan satu orang di Saad Nayel.
- Konflik antara Hizbullah dan Israel telah menelan korban: 2.011 tewas, 9.500 terluka, dan 1,2 juta mengungsi; pasukan penjaga perdamaian PBB tetap melanjutkan misinya di Lebanon.
Jakarta, IDN Times - Kelompok Hizbullah Lebanon dilaporkan baru saja menembakkan roket ke kota terbesar ketiga di Israel, yaitu Haifa.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (8/10/2024), Hizbullah mengaku bahwa pihaknya memang menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan rudal Fadi 1. Setelah itu, Hizbullah menyerang wilayah lainnya di Tiberias.
Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa 135 proyektil telah memasuk wilayah Israel sekitar 17.00 waktu sore. Setidaknya 10 orang terluka di Haifa dan dua lainnya terluka di wilayah Israel tengah.
1. Israel bombardir Lebanon

Israel baru saja meluncurkan 12 serangan udara ke selatan ibu kota Beirut, Lebanon serta Bekaa Valley di sebelah timur negara tersebut. Akibatnya, satu orang dilaporkan tewas.
Serangan yang terjadi Minggu kemarin ini menelan satu korban tewas ini dipastikan terkena serangan udara Israel di sebuah rumah di Saad Nayel.
Sebelumnya, pasukan Israel melakukan serangan udara gencar lainnya pada Sabtu pagi, yang menghantam area dekat Burj al-Barajneh di pinggiran selatan Beirut.
2. Dua ribu orang tewas diserang Israel

Data dari otoritas Lebanon melaporkan bahwa sedikitnya 2.011 orang tewas, lebih dari 9.500 orang terluka, dan 1,2 juta lainnya mengungsi, akibat konflik tersebut.
Hizbullah dan Israel terlibat perang lintas perbatasan sejak Israel memulai perang Gaza. Sasaran serangan Israel di Beirut kemungkinan mengincar penerus Hassan Nasrallah, pemimpin gerakan Syiah Lebanon Hizbullah yang terbunuh pada pekan lalu dalam serangan Israel.
3. PBB pastikan UNIFIL masih di Lebanon

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk operasi perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, memastikan bahwa pasukan penjaga perdamaian di Lebanon akan melanjutkan misinya.
"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) merasa berkewajiban untuk melanjutkan," ujar Lacroix.
Lacroix mengungkapkan, total ada 10.058 pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, yang merasa berkewajiban menjalankan mandat yang diberikan kepada mereka oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).