Jakarta, IDN Times - Pemerintah Israel mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan penarikan pasukannya (IDF) dari Lebanon selatan. Hal itu diumumkan pada Jumat (24/1/2025), yang berarti Israel tidak akan mundur sesuai jadwal gencatan senjata.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata 26 November 2024, pasukan Israel dan Hizbullah sepakat untuk mundur dari Lebanon selatan pada Minggu (26/1/2025), akhir dari periode 60 hari yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa keputusan untuk menunda itu karena tentara Lebanon tidak cukup cepat bergerak ke selatan untuk memantau kepatuhan gencatan senjata dan mencegah kembalinya milisi Hizbullah yang didukung Iran.