Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arkeolog Temukan Bangunan Berusia 2.800 Tahun di Israel

Struktur berusia 2.800 tahun yang ditemukan di Israel kemungkinan besar digunakan untuk praktik pemujaan dan pengorbananIsrael (doc. Antiquities Authority)
Struktur berusia 2.800 tahun yang ditemukan di Israel kemungkinan besar digunakan untuk praktik pemujaan dan pengorbananIsrael (doc. Antiquities Authority)
Intinya sih...
  • Struktur 2.800 tahun di Israel digunakan untuk praktik pemujaan dan pengorbanan hewan, menurut para arkeolog.
  • Temuan berupa ruangan batu, alat pemeras minyak, altar, dan massebah yang mendukung aktivitas pemujaan dan ritual di Kerajaan Yehuda 2.800 tahun lalu.
  • Ruang 4 dan 5 dari struktur tersebut kemungkinan besar digunakan untuk kegiatan ibadah dan pengorbanan hewan, serta ditemukan gua kecil dengan benda-benda kuno yang mendukung interpretasi kompleks sebagai tempat pemujaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Struktur berusia 2.800 tahun yang ditemukan di Israel kemungkinan besar digunakan untuk praktik pemujaan dan pengorbanan, kata para arkeolog.

Para arkeolog telah menemukan sebuah struktur batu yang unik di Yerusalem Timur, memberikan bukti aktivitas pemujaan dan kemungkinan pengorbanan hewan di Kerajaan Yehuda pada masa Bait Suci Pertama.

Praktik Kerajaan Yehuda

Mengutip situs Live Science, para arkeolog di Israel telah menemukan serangkaian ruangan batu dan benda-benda yang kemungkinan besar digunakan untuk pemujaan dan praktik ritual di Kerajaan Yehuda 2.800 tahun yang lalu.

Penemuan merupakan satu-satunya struktur ritual yang diketahui dari periode ini di Yerusalem dan salah satu dari segelintir yang telah ditemukan sejauh ini di Israel.

Di antara reruntuhan delapan ruang yang terbuat dari batu, para arkeolog menemukan alat pemeras minyak, tempat pemerasan anggur, sebuah altar dan batu besar yang berdiri tegak atau pilar suci, yang dikenal sebagai “massebah” dalam Alkitab Ibrani.

Artefak-artefak ini berasal dari periode Bait Suci Pertama (1200 hingga 586 SM) di Israel kuno, yang menunjukkan bahwa ritual dan praktik-praktik pemujaan berlangsung di dekat Bait Suci Pertama—bait suci Yahudi pertama yang dibangun oleh Raja Salomo untuk menyembah Tuhan, menurut tradisi Yahudi—yang berdiri hanya beberapa ratus meter dari Bait Suci Yerusalem.

Penemuan struktur

Struktur berusia 2.800 tahun yang ditemukan di Israel kemungkinan besar digunakan untuk praktik pemujaan dan pengorbananIsrael (doc. Antiquities Authority)
Struktur berusia 2.800 tahun yang ditemukan di Israel kemungkinan besar digunakan untuk praktik pemujaan dan pengorbananIsrael (doc. Antiquities Authority)

Para arkeolog menemukan struktur tersebut di lereng timur Kota Daud, sebuah situs arkeologi di Yerusalem Timur yang dianggap sebagai pusat pemukiman kuno kota tersebut. 

Bagian utara dari struktur tersebut sudah diketahui, setelah digali pada tahun 1909 oleh perwira militer Inggris Montagu Parker, tetapi situs tersebut tidak tersentuh selama 100 tahun.

Alasannya bisa jadi karena pelaksanaan pembaruan agama oleh Raja Yehuda saat itu, Hizkia, yang berusaha menghilangkan situs-situs ritual dan memusatkan pemujaan agama di Bait Suci Pertama.

Tidak jelas ritual spesifik apa yang dilakukan dalam struktur yang baru saja digali itu, namun bukti-bukti menunjukkan bahwa ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk ibadah dan praktik kultus yang mungkin melibatkan pengorbanan hewan.

Temuan penting

Temuan yang paling penting terungkap di ruang 4, yang terdiri dari massebah batu dan platform yang dibangun di sekelilingnya. Ruangan ini kemungkinan besar digunakan untuk beribadah.

Kemudian ruangan di sebelahnya, ruangan 5, juga digunakan untuk kegiatan keagamaan dan kemungkinan pengorbanan.

Ruang 5 memiliki tiga alur berbentuk V yang diukir di lantai batu, serta bentuk-bentuk lain yang diukir di lantai dan dinding. Lekukan-lekukan itu terlihat unik dan ambigu. Para penyembah mungkin telah menggunakannya untuk menghancurkan buah anggur untuk diolah menjadi anggur dan kacang-kacangan untuk diambil minyaknya.

Di dekat struktur tersebut, para arkeolog menemukan sebuah gua kecil yang penuh dengan benda-benda yang juga berasal dari abad kedelapan SM—termasuk panci masak, guci dengan prasasti Ibrani kuno, scarab, pemberat alat tenun, batu gerinda dan stempel.

Meskipun tujuan dari gua tersebut masih belum jelas, penemuannya mendukung interpretasi situs tersebut sebagai kompleks pemujaan. Kompleks ini menawarkan bukti mendalam tentang keragaman praktik pemujaan di ibu kota Kerajaan Yehuda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us