Jakarta, IDN Times – Israel menutup hampir 90 persen penyelidikan terkait dugaan kejahatan perang dan pelanggaran oleh pasukannya di Gaza dan Tepi Barat tanpa dakwaan atau temuan kesalahan. Temuan ini dipublikasikan kelompok pemantau konflik (AOAV), yang meneliti 52 insiden antara Oktober 2023 hingga Juni 2025. Insiden tersebut mengakibatkan 1.303 warga Palestina tewas, 1.880 luka, dan mencakup dua dugaan penyiksaan.
Hanya satu kasus yang berujung vonis penjara, yaitu tujuh bulan untuk seorang tentara cadangan karena menganiaya tahanan Palestina di pusat detensi Sde Teiman. Lima investigasi lain menyatakan ada pelanggaran, tetapi hanya berujung teguran internal tanpa dakwaan pidana. Sisanya, tujuh kasus ditutup tanpa temuan, sedangkan 39 belum selesai diselidiki.
Dilansir dari The Independent, tim AOAV, Iain Overton dan Lucas Tsantzouris, mengatakan bahwa temuan tersebut menunjukkan pola impunitas.