Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret pemuda Nepal. (instagram.com/saball___)
Potret pemuda Nepal. (instagram.com/saball___)

Intinya sih...

  • Rabi Laxmi Chitrakar dirawat di Rumah Sakit Kirtipur setelah mengalami luka bakar serius dalam serangan terhadap rumah eks perdana Menteri Nepal.

  • Protes "Gerakan Gen Z" dipicu oleh kekecewaan generasi muda terhadap pemerintahan yang dianggap gagal, menelan banyak korban jiwa dan menimbulkan kerusuhan di Nepal.

  • Perdana Menteri Nepal, KP Sharma Oli, mengundurkan diri untuk membuka jalan menuju solusi konstitusional atas krisis politik yang terjadi di Nepal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mantan ibu negara Nepal, Rabi Laxmi Chitrakar menjalani perawatan medis. Rabi sempat dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami luka bakar.

Kejadian ini terjadi di tengah gelombang protes besar-besaran yang digerakkan oleh generasi muda Nepal. Perdana Menteri Nepal, KP Sharma Oli mengundurkan diri setelah meledaknya demonstrasi berdarah ini.

1. Dalam penanganan serius

ilustrasi demonstrasi berujung ricuh (pexels.com/Muhammad Renaldi)

Rabi Laxmi Chitrakar, yang mengalami luka bakar serius, dalam kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit. Rabi Laxmi dirawat di Rumah Sakit Kirtipur, Nepal.

"Kondisi kesehatannya kritis dan seperti pada saat dia dibawa untuk perawatan,” kata Dr.Kiran Nakarmi, direktur di Rumah Sakit Kirtipur mengutip Business Standard.

Serangan terhadap rumah eks perdana Menteri Nepal, Jhalanath Khanal terjadi saat unjuk rasa semakin memanas di ibu kota Nepal. Sekelompok demonstran dari gerakan Gen Z dilaporkan membakar rumah tersebut ketika Chitrakar sedang berada di dalam bersama putranya, Nirbhik Khanal. Karena tidak sempat melarikan diri tepat waktu, ia mengalami luka bakar cukup serius.

2. Protes Gen Z yang memanas

Ilustrasi demonstrasi (Pexels.com/ Markus Spiske)

Protes yang disebut sebagai "Gerakan Gen Z" ini dipicu oleh kekecewaan generasi muda terhadap pemerintahan yang dianggap gagal memberantas korupsi dan menciptakan lapangan kerja. Aksi ini semakin membesar setelah pemerintah sempat memberlakukan larangan media sosial, yang kemudian dibatalkan usai menelan banyak korban jiwa.

Kerusuhan semakin membesar dengan aksi pembakaran rumah sejumlah tokoh politik. Jam malam diberlakukan di Kathmandu dan kota-kota lain.

Demonstrasi ini juga menelan korban jiwa, Melansir News18, Kementerian Kesehatan Nepal melaporkan 34 orang meninggal dunia selama protes.

3. Perdana Menteri Nepal mundur

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, berjabat tangan dengan Perdana Menteri Nepal, KP Sharma Oli, untuk berpamitan setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan selama dua hari, di Kathmandu, Nepal, pada 13 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Prakash Mathema/Pool via REUTERS

Perdana Menteri Nepal, KP Sharma Oli, mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (9/9/2025). Keputusan ini diambil di tengah aksi demonstrasi yang terus memanas.

Menurut Oli, langkah ini diambil untuk membuka jalan menuju solusi konstitusional atas krisis politik yang terjadi di Nepal.

Pengunduran diri Oli terjadi hanya sehari setelah protes berdarah menewaskan 19 orang terkait larangan media sosial, yang sempat diberlakukan pemerintah. 

Editorial Team