Jakarta, IDN Times - Jaksa agung di 14 negara bagian AS mengirim surat ke CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg perihal disinformasi vaksin COVID-19 pada Rabu (14/10/2021) waktu setempat. Mereka mempertanyakan apakah para penyebar disinformasi di Facebook mendapat perlakuan khusus dari platform tersebut.
Surat ini disampaikan setelah Frances Haugen, mantan manajer produk di tim misinformasi sipil Facebook, mengungkap bahwa platform media sosial itu telah membangun sistem yang mengecualikan sejumlah orang penting dari berbagai aturan. Haugen, mengungkap hal tersebut berdasarkan dokumen internal perusahaan, tulis Reuters seperti dilansir kantor berita ANTARA.