Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Jakarta, IDN Times - Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal usai ditembak petugas Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) berhasil diidentifikasi. WNI berinisial VMSM sebelumnya sempat dirawat, namun meninggal dalam perawatan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, jenazah VMSM sempat kesulitan untuk diidentifikasi. Hal ini dikarenakan tidak ada dokumen pengenal sama sekali padanya.

"Namun melalui penelusuran biometrik serta kerjasama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk melacak keluarga, Kemlu berhasil memverifikasi identitas almarhum," kata Judha, dalam keterangannya, Senin (10/2/2025).

1. Jenazah dipulangkan ke Sumatra Utara

Jenazah Jenazah Basri, PMI yang tewas ditembak aparat Malaysia, tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (IDN Times/ Fanny Rizano)

Dalam keterangannya, Judha menuturkan, jenazah VMSM akan dipulangkan pada 11 Februari 2025 dari Kuala Lumpur menuju Medan. Jenazah selanjutnya akan dibawa ke Desa Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.

"Setelah identitas terverifikasi, jenazah diserahkan oleh otoritas Malaysia kepada KBRI pada Senin, 10 Februari 2025," sambung Judha.

KBRI Kuala Lumpur, ujar Judha, segera melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pemulangan jenazah. Langkah yang dimaksud mulai dari proses pemulasaaran hingga proses administrasi dokumen.

2. Penyelidikan masih terus berlangsung

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, bertemu di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, pada Senin (27/1/2025) (dok. Sekretariat Presiden)

Sementara jenazah VMSM akan dipulangkan, penyelidikan insiden ini masih terus dilakukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Salah satu hal yang dilakukan adalah memeriksa enam aparat APMM yang terlibat insiden.

Mereka dikenakan dakwaan pelanggaran Akta Senjata Api 1960. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, hasil penyelidikan akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

3. Indonesia juga akan melakukan penyelidikan terkait kemungkinan penyelundupan manusia

Ilustrasi Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)

Judha menambahkan, Indonesia juga akan melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Menurutnya, ada kemungkinan WNI yang melakukan tindakan penyelundupan manusia.

"Dalam kapal tersebut tidak semuanya merupakan penumpang pekerja migran Indonesia (PMI), melainkan ada yang secara aktif melakukan penyelundupan manusia ke Malaysia," ungkap dia.

Karenanya, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Kemlu akan bekerja sama dengan Bareskrim Polri dan kementerian/lembaga terkait untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Editorial Team