Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang melalui Badan Meteorologi-nya memutuskan untuk mencabut peringatan tsunami yang sempat dinyalakan selepas gempa dengan magnitudo 7,2 mengguncang Prefektur Miyagi.
Dilansir Straits Times, pemerintah Jepang memutuskan untuk mencabut peringatan ini setelah melihat tidak ada dampak serius yang ditimbulkan dari gempa ini. Meski begitu, efek gempa betul-betul dirasakan oleh warga Miyagi.
"Benar-benar buruk, rasanya guncangan berlangsung lama. Bahkan, lebih lama daripada gempa bulan lalu. Namun, syukurlah, semua bangunan di sini baik-baik saja. Botol-botol berjatuhan, tetapi listrik masih menyala," ujar Shizue Onodera, warga yang bekerja di Ishinomaki.