Ilustrasi penangkapan. (Pexels.com/Kindel Media)
Mao juga mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi tuduhan serupa yang melibatkan warga Jepang. Dia meminta agar Jepang memperkuat pendidikan dan kontrol warga negaranya.
Seorang diplomat Jepang ditahan untuk diinterogasi pada tahun 2022 dan dibebaskan beberapa jam kemudian. Penahanan itu memicu protes keras dari Kementerian Luar Negeri Jepang.
Seorang profesor Jepang ditahan oleh otoritas Tiongkok pada Oktober 2019, karena dicurigai sebagai mata-mata.
"Pria itu ditahan oleh otoritas China tepat sebelum rencananya kembali ke Jepang bulan ini. Dia mungkin menghadapi tuduhan mata-mata. Sejak 2015, setidaknya 16 warga negara Jepang, tidak termasuk kasus terbaru karyawan Astellas, telah ditahan di China karena diduga terlibat dalam kegiatan spionase," kata seorang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir Anadolu Agency.
Beberapa kasus spionase telah dilaporkan setelah China memperkenalkan undang-undang mengenai kontra-spionase pada 2014 dan undang-undang tentang keamanan nasional pada 2015.