Jepang Mulai Uji Coba Avigan untuk Obati Pasien Virus Corona

Juru bicara perusahaan Fujiflm mengatakan, obat Avigan akan diberikan atau dikonsumsi oleh pasien virus corona selama maksimal 14 hari.

Pasien yang dapat mengonsumsi Avigan hanya mereka yang berusia antara 20 hingga 74 tahun, dan hanya mereka yang memiliki gejala pneumonia ringan. 

Avigan tidak diperbolehkan dikonsumsi oleh ibu hamil. Setelah dilakukan uji coba pada hewan, Avigan memiliki efek samping yang sangat berbahaya bagi janin.

"Kami akan mengumpulkan data, menganalisisnya, dan meminta persetujuan setelah itu," tambahnya.

Uji klinis Avigan fase ketiga ini dilakukan setelah Perdana Menteri Shinzo Abe, pada Sabtu (28/3) lalu mengatakan, pemerintah akan memulai proses yang diperlukan untuk secara resmi menyetujui Avigan sebagai pengobatan terhadap virus corona baru.

Sebelumnya, Tiongkok pernah melakukan uji klinis fase pertama dan kedua dari obat Avigan ini, kemudian hasilnya menunjukkan bahwa Avigan dapat berperan dalam mempersingkat waktu pemulihan pasien yang terjakit virus corona.

"Tiongkok saat ini telah menyelesaikan uji klinis favipiravir, bahan utama dalam Avigan," kata Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang.

Setelah melakukan dua fase uji coba Avigan di Tiongkok, diketahui Avigan dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien, tetapi Fujifilm tidak terlibat dalam program tersebut.

Saat ini Avigan diperbarui untuk disetujui dan dijual di Jepang sebagai obat antivirus untuk flu.

"Diharapkan Avigan memiliki efek pada virus corona baru, mempertimbangkan cara kerja obat pada virus itu," kata Fujifilm.

Para peneliti dan perusahaan di seluruh dunia saat ini tengah berlomba untuk menemukan obat bagi pasien virus corona COVID-19, dimana virus tersebut telah menyebabkan lebih dari 42.000 orang meninggal di seluruh dunia.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona