Ilustrasi bendera Kamboja. (unsplash.com/Daniel Bernard)
Pada September, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) dari Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Ly Yong Phat, seorang taipan Kamboja dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perdagangan manusia, serta kerja paksa dalam rangka mendukung penipuan mata uang virtual dan siber.
Ly yang merupakan konglomerat LYP Group dan O-Smach Resort, disebut berperan dalam pelanggaran hak asasi manusia yang serius terkait dengan perlakuan terhadap pekerja yang diperdagangkan, yang menjadi korban kerja paksa dalam operasi penipuan investasi daring.
Washington juga menjatuhkan sanksi kepada 3 hotel yang dimiliki atau dikendalikan Ly, yakni Garden City Hotel, Koh Kong Resort, dan Phnom Penh Hotel yang berbasis di Kamboja.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kamboja dan negara-negara lain di Asia Tenggara telah menjadi pusat industri kriminal bernilai miliaran dolar yang menyasar korban di seluruh dunia dengan skema penipuan kripto dan skema lainnya. Tindakan kriminal tersebut kerap beroperasi dari kompleks berbenteng yang dijalankan oleh sindikat China dan dikelola oleh pekerja yang diperdagangkan, dikutip dari Reuters.