Rusia Menyangkal Pelanggaran Wilayah Udara, Jepang: Sangat Disesalkan!

Jakarta, IDN Times - Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, pada Kamis (3/10/2024) di Tokyo, menggambarkan penyangkalan Rusia atas dugaan pelanggaran wilayah udara pada akhir bulan lalu sebagai pernyataan yang 'sangat disesalkan', dilansir Kyodo News.
Hal ini merupakan respons atas pernyataan juru bicara Kementerian Luat Negeri Rusia, Maria Zakharova, yang mengatakan bahwa salah satu pesawat militernya tidak melanggar wilayah udara Jepang di dekat prefektur paling utara Hokkaido. Jepang pun membantah klaim tersebut.
1. Moskow tolak protes diplomatik Tokyo
Zakharova mengatakan Moskow telah menolak protes Tokyo yang telah disampaikan melalui jalur diplomatik.
"Rusia tidak dapat mengonfirmasi dugaan penerbangan di atas perairan di Laut Jepang oleh pesawat patroli IL-38 pada 23 September," ujarnya.
Sebelumnya, Jepang telah melakukan protes setelah insiden tersebut. Perdana Menteri Fumio Kishida menuntut Moskow agar intrusi semacam itu tidak pernah terjadi lagi.
"Kami telah menyampaikan protes keras melalui jalur diplomatik dan mendesak Rusia untuk mencegah terulangnya kejadian itu. Kami bertekad untuk mempertahankan daratan, lautan, dan udara kami, serta memastikan untuk terus memantau situasi," kata Kishida, dikutip dari NHK News.
2. Pelanggaran wilayah udara pesawat militer Rusia pada September

Pada 23 September, Jepang menuduh pesawat Rusia melanggar wilayah udara negara itu di utara Pulau Rebun sebanyak tiga kali, dengan setiap pelanggaran berlangsung sekitar 30 detik hingga 1 menit.
Hal ini mendorong Pasukan Bela Diri Udara (ASDF) Jepang mengerahkan jet tempur F-15 dan F-35. Pihaknya mengatakan bahwa Rusia tidak menanggapi peringatan radio, hingga akhirnya ASDF menembakkan suar sinyal setelah intrusi ketiga, menyusul peringatan berulang kali pada pesawat Rusia untuk meninggalkan wilayah udara setelah pelanggaran pertama.
Tindakan tersebut merupakan pertama kalinya suar digunakan sejak Tokyo meluncurkan serangkaian tindakan yang dirancang untuk menanggapi intrusi semacam itu. Suar sinyal digunakan sebagai peringatan terhadap penyusup dan dirancang untuk mengganggu rudal pelacak inframerah musuh.
3. Memburuknya hubungan bilateral Jepang-Rusia

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, insiden pada bulan lalu merupakan pelanggaran wilayah udara pertama yang diumumkan secara publik oleh pesawat Rusia sejak Juni 2019. Saat itu, pesawat pengebom Tu-95 memasuki wilayah udara Jepang di Okinawa selatan dan sekitar Kepulauan Izu di selatan Tokyo, dikutip dari The Guardian.
Kedua negara terlibat dalam sengketa teritorial yang telah berlangsung lama di lepas pantai timur laut Semenanjung Nemuro di Hokkaido, yang direbut bekas Uni Soviet dari Jepang pada akhir Perang Dunia II. Moskow menguasai pulau-pulau tersebut dan menyebutnya sebagai Kuril Selatan, sementara Tokyo menyebutnya sebagai Wilayah Utara.
Ketegangan bilateral juga meningkat, sejak Kremlin melancarkan perangnya di Ukraina pada Februari 2022. Tokyo telah menerapkan sanksi ekonomi terhadap Moskow yang sejalan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpandangan sama.