Warga Inggris Ungkap Brutalnya Sistem Kerja 996 China

- Jack Forsdike mengungkap budaya kerja 996 di NetEase, China.
- Jack bekerja 80 jam seminggu dan mengalami penurunan kesehatan akibat tekanan kerja.
- Budaya kerja 996 semakin banyak menimbulkan arus keluar dari kota besar ke kota kecil di China.
Jakarta, IDN Times - Seorang laki-laki Inggris bernama Jack Forsdike mendapatkan ketenaran yang tidak terduga di internet di China setelah dia mengungkapkan jadwal kerja yang melelahkan di sebuah perusahaan Big Tech China, menarik perhatian baru terhadap apa yang disebut budaya kerja 996 di negara itu.
1. Jack Forsdike, seorang penduduk Yorkshire, bergabung dengan NetEase di Guangzhou pada tahun 2022

Melansie SCMP, Jack Forsdike, seorang warga Yorkshire, Inggris, bergabung dengan NetEase di Guangzhou pada tahun 2022, melakukan pekerjaan terjemahan yang tidak melibatkan lembur. Dia dipindahkan ke desain game pada Januari 2024 dan beban kerja meningkat pada bulan April. Jack kemudian menyadari "betapa sulitnya" untuk mengikuti jam kerja yang menuntut, yang umumnya berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu. Sebagai desainer sistem untuk unit video game, dia dan timnya pernah terpaksa bekerja 80 jam dalam seminggu untuk memenuhi tenggat waktu.
"Kami mulai bekerja setiap hari pukul 10 pagi ... pada bulan April, waktu pulang standar saya pasti setelah pukul 10 malam, terkadang hingga tengah malam," kata laki-laki berusia 28 tahun itu. "Ada periode di mana saya [mungkin] bekerja tiga hari Sabtu berturut-turut."
Meskipun bekerja lembur tidak diwajibkan, Jack mengatakan semua anggota tim berusaha untuk tetap bekerja, dan bahwa ia "tidak ingin mengecewakan mereka ... tidak ingin menunda proyek".
NetEase sendiri tidak mengeluarkan pernyataan apapun selama liburan Golden Week di China, di mana banyak kantor tutup.
2. Pada akhir April, Jack mengunggah foto dirinya yang tampak lelah di aplikasi media sosial China Xiaohongshu

Pada akhir April, ia mengunggah foto dirinya yang tampak lelah di aplikasi media sosial China Xiaohongshu, sebuah platform mirip Instagram, dan bertanya secara retoris mengapa ia menerima pekerjaan itu. Lembur tanpa bayaran merupakan hal yang umum di banyak perusahaan China, tetapi hanya sedikit ekspatriat yang membahas pengalaman kerja mereka secara terbuka di media sosial China.
Kesehatan Jack mulai menurun karena ketidak seimbangan di antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Berat badannya mulai bertambah dan ia merasa secara mental ia begitu terkuras tapi ia masih berusaha bertahan, berharap tekanan tersebut akan mereda dengan sendirinya.
Jack mengatakan kepada South China Morning Post bahwa unggahan aslinya, yang menjadi viral dan ditonton lebih dari 265.000 kali, tidak dimaksudkan sebagai keluhan. Ia mengatakan bahwa ia menikmati menjadi desainer game dan bahwa pekerjaannya di Guangzhou umumnya memberikan gaji yang lebih baik daripada di Inggris. Sebagai mahasiswa bahasa Mandarin di University of Manchester, termasuk satu tahun sebagai mahasiswa pertukaran di Beijing, Jack mengatakan bahwa ia ingin mencari pekerjaan di China setelah menyelesaikan studinya.
Pada bulan Juni, Jack mengunggah foto yang sama lagi, dengan menambahkan keterangan yang berbeda: "Kenapa tidak berhenti saja, saya terlalu lelah." Unggahan barunya tersebut ditonton lebih dari 383.000 kali.
"Saya pikir fakta bahwa hal itu mendapat begitu banyak perhatian adalah karena orang-orang dapat berempati ... dan mungkin postingan tersebut menggambarkan apa yang mereka rasakan," katanya kepada SCMP.
Meskipun telah bekerja keras selama berbulan-bulan, Jack diberhentikan pada bulan Mei 2024, tak lama setelah kembali dari liburan singkat selama Hari Buruh, hari libur penting di China. Timnya, yang hampir menyelesaikan proyek mereka, diberi tahu bahwa perusahaan telah memutuskan untuk mengurangi upaya pengembangan, yang menyebabkan PHK besar-besaran.
3. Budaya kerja China 996 yang mulai ditinggalkan karena begitu melelahkan secara fisik dan mental

Lelah dengan budaya kerja 996 di China, yaitu bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari dalam seminggu, semakin banyak generasi profesional baru di China yang memilih untuk menukar karier yang serba cepat dan penuh tekanan di kota-kota besar dengan kehidupan yang lebih lambat dan santai di kota-kota kecil. Data dari konsultan MetroDataTech yang berbasis di Shanghai menunjukkan adanya arus keluar bersih orang-orang dari pusat keuangan Shanghai dan kota teknologi Shenzhen pada tahun 2023.
Pendiri Alibaba, Jack Ma, pernah menyebutnya sebagai "berkah" bagi siapa pun yang menjadi bagian dari "budaya kerja 996", di mana orang bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu.
Budaya kerja 996 kembali disorot setelah banyak perusahaan teknologi besar China secara terbuka menentang lembur yang berlebihan. Pada tahun 2021, sebuah studio game di bawah Tencent Holdings meminta karyawannya untuk pulang paling lambat pukul 6 sore pada beberapa hari, dan raksasa video pendek ByteDance mengakhiri kebijakan minggu besar/minggu kecil yang mengharuskan staf bekerja enam hari seminggu setiap dua minggu. Namun, 996 terus berlanjut di sektor teknologi China di tengah persaingan yang ketat dan tenggat waktu yang menuntut.