Jepang Terkesan dengan QRIS: Mungkin Lebih Maju dari Kami

- QRIS memudahkan turis Indonesia di Jepang dengan pembayaran digital
- QRIS dapat digunakan untuk belanja di Jepang mulai 17 Agustus 2025
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi terkesima dengan teknologi pembayaran digital Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI).
Menurut dia, pembayaran digital QRIS ini lebih maju dari Jepang. Ia mengatakan, QRIS merupakan alat pembayaran yang sangat bagus di Indonesia.
"Saya selalu terkesan dengan perkembangan teknologi, IT, dan pembayaran Anda. Mungkin lebih maju dari Jepang, dan QRIS adalah salah satu alat yang sangat bagus di Indonesia," kata Masaki dalam press briefing di Kantor Kedubes Jepang, Kamis (5/6/2025).
1. QRIS sangat memudahkan turis di Jepang

Masaki mengatakan, keberadaan QRIS nantinya akan memudahkan para turis, pelajar atau pekerja Indonesia selama berada di Jepang. Ia menyakini QRIS akan lebih banyak digunakan oleh masyarakat di Jepang.
"Jadi kalau itu bisa digunakan oleh orang Indonesia di Jepang, itu akan sangat memudahkan orang Indonesia untuk bepergian atau tinggal di Jepang," kata dia.
"Saya harap sekarang sudah banyak orang, turis, pelajar, atau pekerja di Jepang, akan lebih banyak lagi orang yang menggunakan alat QRIS yang sangat bagus ini," imbuh dia.
2. QRIS dapat dinikmati turis Indonesia di Jepang pada 17 Agustus

Diberitakan sebelumnya, BI mengungkapkan mulai 17 Agustus 2025, QRIS bisa digunakan untuk belanja di Jepang. Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, mengatakan, pihaknya bersama otoritas sistem pembayaran di Jepang telah melakukan sandbox atau pengujian perangkat lunak yang terisolasi dan terkendali sejak 15 Mei 2025.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia yang pergi ke Jepang bisa langsung berbelanja menggunakan QRIS antarnegara tanpa perlu menukarkan uang rupiah ke yen Jepang.
"Mudah-mudahan, kalau tanpa halangan yang berarti, kita bisa launching penggunaan outbound (QRIS) pada tanggal 17 Agustus yang akan datang. Jadi, orang Indonesia yang pergi ke Jepang bisa menggunakan pembayaran dengan scan QR di Jepang,” ujar Filianingsih.
3. Dorong pembayaran digital jemaah haji dan umrah

Adapun hingga April 2025, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tumbuh tinggi, yakni sebesar 154,86 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Terkait ekspansi QRIS ke Arab Saudi, Filianingsih menyampaikan, proses diskusi dengan pihak Arab Saudi berlangsung positif.
“Kami melakukan diskusi secara intens dengan Saudi Arabia Monetary Authority,” kata Filianingsih.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa program yang saat ini tengah didorong oleh Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah, yaitu penggunaan pembayaran secara digital. Hal tersebut sejalan dengan misi perluasan layanan QRIS yang tengah dilakukan oleh BI.
“Mereka memiliki program untuk mendorong penggunaan pembayaran digital bagi jemaah haji dan umrah, terutama dari negara-negara dengan jumlah jemaah besar, salah satunya Indonesia,” ujarnya.
Dengan demikian, Filianingsih berharap pembahasan dengan Arab Saudi akan berlanjut pada akhir bulan ini.