Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengurangi hukuman hampir 2.500 pelanggar narkoba non-kekerasan pada Jumat (17/1/2025), beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir. Biden menjadi presiden AS dengan jumlah pengampunan dan pengurangan hukuman terbanyak sepanjang sejarah.
Keputusan ini diambil untuk memperbaiki hukuman yang dinilai terlalu lama dibandingkan aturan hukum saat ini. Gedung Putih menyatakan bahwa mereka yang mendapatkan pengurangan hukuman adalah korban kebijakan lama yang membedakan hukuman untuk kokain crack dan bubuk serta tambahan hukuman lain yang kini sudah dihapus.
Langkah ini menjadi salah satu pengurangan hukuman terbesar dalam sejarah AS. Selain itu, keputusan ini juga menjawab kritik soal ketidakadilan sistem hukum federal yang lebih banyak berdampak pada komunitas kulit berwarna.