Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Kanada. (unsplash.com/Praveen Kumar Nandagiri)

Jakarta, IDN Times - Kanada mengumumkan tarif balasan 25 persen terhadap impor Amerika Serikat (AS) senilai 29,8 miliar dolar Kanada (sekitar Rp340 triliun). Kebijakan ini berlaku mulai Kamis (13/3/2025) pukul 00.01 waktu setempat.

Langkah ini merespons kebijakan AS yang memberlakukan tarif 25 persen pada produk baja dan aluminium Kanada sejak Rabu (12/3/2025). Total produk AS yang dikenakan tarif balasan Kanada kini mencapai 60 miliar dolar Kanada (sekitar Rp685 triliun).

Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, menyatakan pihaknya tidak akan tunduk pada tekanan ekonomi AS.

"Alasan pengenaan tarif AS berubah setiap hari. Satu-satunya hal konstan adalah pembicaraan Presiden Trump soal aneksasi negara kami melalui tekanan ekonomi. Kami tidak akan mundur dan tidak akan menyerah pada pemaksaan ini," ujar Joly dilansir The Guardian.

1. Detail tarif balasan Kanada terhadap AS

Produk AS yang terkena tarif balasan meliputi baja, aluminium, komputer, peralatan olahraga, dan produk besi cor. Kanada menerapkan strategi dolar-per-dolar dalam pengenaan tarif balasan ini.

Pemerintah Kanada juga siap menambah tarif baru jika AS melanjutkan pengenaan tarif tambahan pada 2 April mendatang. Ottawa sedang mengkaji kemungkinan pengenaan tarif tambahan terkait kandungan baja dan aluminium dalam produk turunan.

Program dukungan pemerintah telah disiapkan bagi industri terdampak. Bank Pembangunan Kanada menyediakan pinjaman khusus bagi perusahaan yang terkena dampak langsung dari tarif AS.

Menteri Keuangan, Dominic LeBlanc, mengumumkan program remisi untuk memberikan keringanan bagi perusahaan terdampak.

"Pemerintah akan menggunakan setiap alat yang tersedia guna membela lapangan kerja Kanada serta mendukung bisnis dan pekerja kami di masa-masa menantang ini," katanya, dilansir situs pemerintah Kanada.

2. Risiko dampak tarif bagi Kanada-AS

Editorial Team

EditorLeo Manik

Tonton lebih seru di