Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera China. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)
Ilustrasi bendera China. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Intinya sih...

  • Jepang memantau aktivitas maritim China, termasuk kapal perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, Haguro.

  • China meningkatkan kemampuan operasional kapal induknya dengan kegiatan Liaoning di Pasifik.

  • China hadirkan kapal induknya di Pasifik sebagai antisipasi militer AS dan perluasan operasi angkatan laut China di kawasan tersebut.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kapal induk China, Liaoning, telah melintasi 'rangkaian pulau kedua' di Pasifik, yang menghubungkan Kepulauan Ogasawara milik Jepang dan wilayah Amerika Serikat (AS) di Guam. Pihaknya mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya kapal induk China berlayar di perairan tersebut.

Disebutkan, Liaoning bersama dengan dua kapal perusak rudal dan satu kapal lainnya terlihat di perairan sekitar 300 km barat daya Pulau Minamitorishima, pada 7 Juni 2025. Pulau tersebut berjarak sekitar 1.900 km di tenggara Tokyo dan berada dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Kementerian juga mengonfirmasi bahwa sehari setelahnya, Liaoning melakukan latihan pendaratan dan lepas landas di perairan dekat Iwo Jima. Latihan tersebut melibatkan jet tempur dan helikopter, dilansir Nippon pada Senin (9/6/2025).

1. Jepang akan memantau aktivitas maritim China

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Merespons aktivitas tersebut, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan akan terus memantau dengan cermat aktivitas maritim Beijing yang terus meningkat.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan tugas peringatan dan pengawasan di laut dan udara," kata Hayashi, pada 9 Juni 2025.

Ia menambahkan, Jepang telah menyampaikan posisinya kepada China terkait perkembangan terkini, dikutip dari Mainichi. Kapal perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, Haguro, juga telah melakukan kewaspadaan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

2. China meningkatkan kemampuan operasional kapal induknya

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, membela kegiatan kapal induk tersebut. Menurutnya, kegiatan Liaoning sepenuhnya konsisten dengan hukum dan praktik internasional.

Lin mengatakan China menerapkan kebijakan nasional yang bersifat defensif. Pihaknya berharap Jepang akan memandang aktivitasnya secara objektif dan rasional.

Langkah Beijing itu diyakini sebagai upaya berkelanjutannya untuk meningkatkan kemampuan operasional kapal induknya dan mengoperasikannya di perairan yang jauh.

3. Antisipasi militer AS, China hadirkan kapal induknya di Pasifik

Ilustrasi kapal induk. (unsplash.com/Michael Afonso)

Diperkirakan, China menetapkan rangkaian pulau kedua sebagai salah satu garis pertahanannya, guna memblokir pendekatan militer AS jika terjadi keadaan darurat.

Perkembangan ini menandai perluasan penting operasi angkatan laut China di kawasan tersebut. Hal ini meningkatkan kekawatiran Tokyo terkait meningkatnya kehadiran militer Beijing di dekat wilayah Jepang.

Sebagai informasi, Liaoning adalah kapal induk pertama China yang ditugaskan pada 2012. Kapal tersebut merupakan buatan Soviet yang diperbarui dan dibeli dari Ukraina pada akhir 1990-an. Liaoning dilengkapi dengan jalur lepas landas, ski-jump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team