Negosiasi Dagang AS-China Digelar Hari Ini di London

- Xi Jinping setuju memulai kembali aliran mineral dan magnet
- AS keluhkan penurunan pengiriman magnet tanah jarang untuk kendaraan listrik
- Pertemuan di London antara Menteri Keuangan AS dan delegasi China
Jakarta, IDN Times - Para negosiator perdagangan utama dari Amerika Serikat (AS) dan China akan mengadakan pembicaraan baru di London, Inggris. Pertemuan ini akan dilakukan pada Senin (9/6/2025).
Dilansir dari Japan Times, pembahasan ini memberikan secercah harapan bahwa 2 ekonomi terbesar di dunia dapat meredakan ketegangan atas dominasi China dalam mineral tanah jarang.
Kedua belah pihak saling menuduh mengingkari kesepakatan di Jenewa pada Mei, dimana mereka mencoba mengurangi perang dagang. Hubungan telah memburuk sejak Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih, memicu ketidakpastian bagi perusahaan dan investor.
1. Xi Jinping setuju memulai kembali aliran mineral dan magnet

Pada Sabtu lalu, China mengatakan menyetujui beberapa aplikasi untuk ekspor tanah jarang, tanpa menyebutkan negara atau industri mana yang terlibat. Hal ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping melakukan pembicaraan dengan Trump pada Jumat lalu, dan setuju untuk memulai kembali aliran mineral dan magnet menggunakan bahan-bahan tersebut.
"Kami ingin tanah jarang, magnet yang penting untuk ponsel dan segala sesuatu lainnya mengalir seperti yang terjadi sebelum awal April dan kami tidak ingin ada detail teknis yang memperlambatnya," kata Kevin Hassett, kepala Dewan Ekonomi Nasional di Gedung Putih.
Ketegangan perdagangan AS-China meningkat tahun ini karena serangkaian kenaikan bea masuk atas barang satu sama lain. Bahkan mencapai lebih dari 100 persen sebelum terhenti.
Sementara kesepakatan Jenewa dimaksudkan untuk membuka jalan bagi de-eskalasi yang lebih luas, pembicaraan selanjutnya dengan cepat terhenti di tengah saling tuduh.
2. AS keluhkan penurunan pengiriman magnet tanah jarang untuk kendaraan listrik

AS mengeluh tentang penurunan pengiriman magnet tanah jarang yang penting untuk kendaraan listrik dan sistem pertahanan Amerika. China berang dengan pembatasan AS yang ketat pada chip kecerdasan buatan dari Huawei, akses ke teknologi canggih dan tindakan keras terhadap mahasiswa asing di AS.
Penangguhan tarif AS untuk barang-barang China oleh Trump berakhir pada Agustus, kecuali jika ia memutuskan untuk memperpanjangnya. Jika esepakatan tidak tercapai, Gedung Putih mengatakan Trump berencana untuk mengembalikan tarif ke tingkat yang pertama kali diumumkannya pada April.
3. Pertemuan di London

Di London, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu dengan delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Trump memberikan pandangan positif tentang hubungan yang naik turun sejak ia menjabat pada Januari, dengan mengatakan di media sosial bahwa pembicaraan akan berjalan dengan sangat baik.
Panggilan telepon antara Trump dan Xi minggu lalu menghasilkan harapan di Wall Street untuk bea masuk yang lebih rendah antara mitra dagang, optimisme investor terbatas. Meskipun berjanji untuk membentuk kembali hubungan perdagangan AS, presiden AS hanya mencapai satu perjanjian perdagangan baru dengan Inggris.
Pertemuan Jenewa menggarisbawahi tantangan pembuatan kesepakatan antara China dan AS. "Ada kebingungan dan kesalahpahaman atau salah tafsir yang disengaja di kedua belah pihak, tergantung pada bagaimana Anda melihatnya, tentang apa yang disepakati," kata Josh Lipsky, ketua ekonomi internasional di Atlantic Council.
"Mereka membiarkan terlalu banyak hal terbuka untuk ditafsirkan dan mereka semua membayar harganya dalam minggu-minggu berikutnya," sambung dia.
Setelah kedua pemimpin berbicara, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Trump memberi tahu Xi bahwa mahasiswa Negeri Tirai Bambu dipersilakan untuk belajar di AS. Trump kemudian mengatakan akan menjadi kehormatan baginya untuk menyambut mereka.
Untuk saat ini, Xi tampaknya bertaruh bahwa pemulihan hubungan akan menghasilkan kemenangan nyata dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, termasuk pengurangan tarif, pelonggaran kontrol ekspor, dan nada yang tidak terlalu menegangkan.