Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di sela-sela KTT APEC di San Francisco (16/11/2023). (twitter.com/kantei)
China dan Jepang memiliki sengketa wilayah di dekat Kepulauan Senkaku yang dikuasai Tokyo di Laut China Timur, namun diklaim oleh Beijing dan disebut Pulau Diaoyu. Negeri Tirai Bambu kerap mengirimkan kapal militer dan penjaga pantainya ke perairan tersebut.
Hubungan kedua negara juga memburuk karena sejumlah masalah. Ini termasuk pelepasan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima yang rusak ke Samudera Pasifik akibat Gempa Bumi dan Tsunami Jepang pada 2011, yang menyebabkan China memberlakukan larangan impor total terhadap makanan laut Jepang sejak Agustus tahun lalu.
Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, dan PM China Li Qiang menggelar pertemuan di Seoul. Kishida mengimbau Li untuk segera mencabut larangan impor yang diberlakukan Beijing terhadap produk laut Jepang. Para perdana menteri juga mengonfirmasi perluasan dialog ekonomi tingkat tinggi, termasuk antara menteri luar negeri.
"Kami menegaskan bahwa kedua negara akan berupaya untuk mencapai kemajuan dalam berbagai isu dan perhatian menuju tujuan mempromosikan hubungan strategis yang saling menguntungkan secara komprehensif, serta membangun hubungan yang konstruktif dan stabil," kata Kishida kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Li pada 26 Mei 2024, dikutip dari Asahi Shimbun.
Perbaikan hubungan kedua negara ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kishida dengan Presiden China Xi Jinping pada November 2023 di sela-sela KTT APEC di San Francisco. Kedua pemimpin sepakat untuk membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan berdasarkan kepentingan strategis bersama. Meski begitu, negosiasi untuk meningkatkan hubungan bilateral Tokyo-Beijing dinilai berjalan lambat.