AS Berencana Tarik 12 Ribu Pasukannya dari Jerman

Jerman merasa terancam

Washington DC, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat melalui militernya pada hari Rabu (29/07), berencana untuk menarik 12.000 Pasukan AS dari Jerman karena beberapa alasan fundamental. 

Rencana penarikan ini sudah menjadi agenda utama Presiden Trump sebagaimana dirinya menginginkan Negara Anggota NATO untuk terlibat lebih banyak dalam belanja militer mereka ketimbang hanya mengandalkan kekuatan Militer Amerika Serikat, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Trump akan menarik sepertiga dari 36.000 Prajurit AS di Jerman

AS Berencana Tarik 12 Ribu Pasukannya dari JermanPerwira Militer Amerika Serikat dan Jerman. twitter.com/sakaltimes

Presiden Trump yang merasa bingung dengan kebijakan anggaran militer Negara NATO yang tidak memenuhi standarisasi penyesuaian, membuat dirinya sangat naik darah. Dikutip dari NBC News, setidaknya 36.000 Pasukan AS yang berada di Pangkalan Udara Ramstein, dimana merupakan Pangkalan Militer AS terbesar di luar AS, sepertiga atau 12.000 dari pasukannya akan ditarik untuk didistribusikan secara merata.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, menyebutkan jika 12 ribu pasukan itu, sekitar 5.600 dari mereka akan dipindahkan ke Belgia, Italia, dan Polandia, sementara sisanya yang berjumlah 6.400 prajurit akan dipulangkan ke AS. Selain penarikan pasukan saja, Esper juga menambahkan bahwa beberapa Markas Militer AS di Jerman juga akan dipindahkan, salah satunya adalah United States European Command yang akan pindah ke Belgia.

2. Pukulan telak untuk NATO

Rencana penarikan Pasukan AS dari Jerman menjadi sebuah ancaman serius bagi Keamanan Nasional Jerman dikarenakan terbatasnya kekuatan tempur yang Jerman miliki apabila perang meletus. Trump yang sudah hilang kesabaran dan bersikukuh tetap akan menarik pasukannya menjadi sebuah pukulan telak untuk NATO dikarenakan tingkah laku Negara Anggota NATO, seperti Jerman, yang hanya menyisihkan sedikit uang guna meningkatkan pertahanan militer mereka, dilansir CNN

Kegagalan Pemerintah Jerman dalam menyesuaikan anggaran militer diatas 2% dari PDB yang disetujui semua Negara NATO pada tahun 2014, menjadi alasan utama mengapa Pemerintah AS dibawah Donald Trump merasa tidak senang. Trump merasa bahwa Jerman hanya mengambil "keuntungan" saja dari keberadaan Pasukan AS di negara mereka tanpa adanya rasa timbal balik. Isu ini menunjukkan adanya keretakan besar dalam persatuan dan keutuhan yang selalu NATO banggakan. 

3. Menjadi hadiah untuk Rusia

AS Berencana Tarik 12 Ribu Pasukannya dari JermanPresiden Trump dan Presiden Putin dalam sebuah pertemuan. twitter.com/RepsForBiden

Menurut Dewan Keamanan AS, keputusan Presiden Trump untuk menarik Pasukan AS dari Jerman akan melemahkan kekuatan NATO dan hal ini seperti pemberian hadiah yang diberikan Trump langsung kepada Rusia. Dilaporkan Reuters, ancaman Militer Rusia selalu menjadi prioritas NATO setelah pergerakan "agresif" Negara Beruang Merah tersebut dalam beberapa tahun terakhir dan karena itulah AS akan tetap selalu mempersiapkan pasukannya di Eropa. 

Hubungan yang sedikit kurang harmonis antara AS dan beberapa Negara NATO mengenai penerapan kebijakan anggaran militer, membuat kepercayaan antara Anggota NATO menjadi melemah. Keberadaan Militer Rusia yang jumlahnya sangat banyak di Wilayah Barat Rusia selalu menjadi ancaman serius bagi NATO, namun semenjak AS mulai mempertanyakan loyalitas Anggota NATO, Rusia terlihat semakin leluasa bergerak dan mengembangkan kekuatan militernya. 

Baca Juga: Kanye West Mencalonkan Diri sebagai Presiden Amerika Serikat 2020

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya