Hadapi Tiongkok, Jepang Ajak Jerman Latihan Militer Gabungan

Keadaan mendesak, sekutu lama menjadi pilihan

Tokyo, IDN Times - Pemerintah Jepang yang diwakili kementerian luar negeri dan kementerian pertahanannya pada hari Selasa (13/04), menyatakan bahwa mereka mengajak Jerman dalam sebuah latihan militer gabungan guna menghadapi ancaman ekspansi Republik Rakyat Tiongkok di Wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara.

Pernyataan itu disampaikan Tokyo dalam sebuah dialog keamanan perdana antara kedua negara yang diselenggarakan secara virtual dimana Jepang dan Jerman membahas berbagai bentuk kerja sama serta ancaman keamanan yang mengintai kedua negara, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Berusaha melibatkan Kapal Frigat Jerman

Hadapi Tiongkok, Jepang Ajak Jerman Latihan Militer GabunganMenteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, dalam pertemuan virtual dengan Perwakilan Jerman, pada 13 April 2021. twitter.com/ModJapan_jp

Meskipun masih berupa ajakan, Jepang sudah memiliki rencana awal mengenai latihan militer gabungan dengan Jerman. Dikutip dari Reuters, Pemerintah Jepang menjelaskan mereka ingin mengajak Kapal Frigat Jerman untuk berpartisipasi dalam sebuah latihan militer dengan Angkatan Laut Jepang di sekitar perairan Asia Timur.

Selain latihan militer, Jepang juga menyarankan dilaksanakannya sebuah patroli gabungan dengan tujuan mengawasi praktik perdagangan ilegal yang melibatkan Korea Utara. Berlin sendiri memang memiliki rencana untuk mengirim kapal perangnya ke Asia pada bulan Agustus 2021 setelah pelayaran kapal militer terakhir mereka melintasi Laut China Selatan di tahun 2002. Kegiatan ini menurut Pemerintah Jerman menjadi salah satu bukti kebijakan luar negerinya yang disebut akan semakin aktif di Kawasan Indo-Pasifik.

2. Poros Berlin-Tokyo kembali bersemi

Jerman yang ingin semakin aktif di Kawasan Asia dan Jepang yang ingin menjamin keamanan wilayahnya dari ancaman Tiongkok serta Korut, membuat kedua negara berada di posisi yang saling menguntungkan. Dalam pertemuan virtual yang melibatkan masing-masing kementerian, yaitu luar negeri dan pertahanan, baik Jepang maupun Jerman setuju bahwa mereka sama-sama khawatir melihat meningkatnya kebijakan agresif Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dilansir dari The Washington Post.

Menghadapi masalah yang sama, Berlin dan Tokyo kemudian menyetujui untuk meningkatkan kerja sama militer, termasuk pertukaran teknologi pertahanan yang sudah disepakati pada bulan Maret lalu. Apabila Jerman menyetujui ajakan Jepang untuk menyelenggarakan latihan militer gabungan di waktu yang akan datang, maka dapat dipastikan Poros Berlin-Tokyo akan mencapai titik persahabatan tertinggi di bidang militer setelah Perang Dunia ke-2 berakhir.  

Baca Juga: Terus Ancam Taiwan, AS Beri Peringatan Keras ke Tiongkok

3. Laut China Selatan yang menjadi ajang pembuktian

Hadapi Tiongkok, Jepang Ajak Jerman Latihan Militer GabunganKapal-kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Cina Selatan. twitter.com/USPacificFleet

Sengketa yang melibatkan Laut China Selatan menjadi salah satu masalah keamanan terpanas di dunia yang dapat berubah menjadi perang terbuka. Dilaporkan Reuters, Amerika Serikat yang mulai semakin aktif mengedepankan kebijakan "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan hingga membawa sekutu-sekutunya, seperti Prancis, Inggris, dan Jerman dari Benua Eropa, hal ini berubah menjadi ajang pembuktian tentang seberapa jauh Tiongkok akan terus diam dalam menghadapi ancaman AS. 

Beijing yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan berdasarkan bukti historis, sekarang harus mulai menghadapi pergerakan aktif dari kapal-kapal perang AS serta sekutunya di perairan tersebut. Dengan tingginya ketegangan di Laut China Selatan, belum diketahui pasti respon seperti apa yang akan segera diambil Tiongkok guna membela klaim sepihaknya.

Baca Juga: Kapal Perang AS Berlayar di Dekat Taiwan, Tiongkok: Provokasi

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya