Hezbollah Tutup Pabrik Peluru Kendali di Lebanon

Sudah dipastikan oleh Pemerintah Israel

Yerusalem, IDN TIMES - Pemerintah Israel, pada hari Rabu (19/12) menyatakan bahwa kelompok Hezbollah telah menutup pabrik-pabrik manufaktur peluru kendali yang ada di Lebanon.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyampaikan bahwa intelegen Israel telah menemukan terowongan bawah tanah yang digunakan pejuang laskar Hezbollah untuk menginfiltrasi ke wilayah Israel, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Israel dan AS yakin Hezbollah miliki peluru kendali dengan jumlah besar

Hezbollah Tutup Pabrik Peluru Kendali di LebanonThe Daily Star

Dalam sidang UNSC (United Nations Security Council) Pemerintah Israel dan Amerika Serikat menyampaikan kekhawatiran adanya penambahan jumlah peluru kendali pejuang Hezbollah yang sudah siap diarahkan ke Israel.

Dikutip dari Reuters, Pemerintah Israel dan AS melihat bahwa jika adanya peluru kendali produksi dalam negeri oleh Hezbollah akan dapat melumpuhkan infrastruktur Israel.

Meskipun intelegen Israel sudah memberi laporan mengenai penutupan pabrik tersebut, kedua negara tetap yakin bahwa Hezbollah masih memiliki jumlah peluru kendali serta roket-roket yang cukup banyak dimana hal ini terus dianggap sebagai ancaman serius bagi perdamaian Lebanon-Israel.

2. Pemerintah Israel kecam pembangunan terowongan bawah tanah Hezbollah

Hezbollah Tutup Pabrik Peluru Kendali di LebanonSputnik International

Melalui Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Pemerintah Israel meminta kepada UNSC untuk ikut mengecam pembangunan terowongan bawah tanah Hezbollah yang menghubungkan Lebanon-Israel, dilansir dari The Daily Star.

Menurut Netanyahu pembangunan terowongan bawah tanah ini akan digunakan pejuang Hezbollah untuk menginfiltrasi wilayah Utara Israel dan menganggapnya sebagai "tindakan agresi" oleh Hezbollah.

Penemuan 4 terowongan baru dalam kurun waktu sebulan oleh intel Israel, membuat Pemerintah Israel merasa khawatir dengan upaya serangan dadakan atau aksi teror Hezbollah. Israel menuduh UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) sebagai penjaga perdamaian telah gagal mengantisipasi aksi militer Hezbollah yang dapat memicu perang baru antara Israel dan Lebanon.

3. Terkikisnya perdamaian Lebanon-Israel

Hezbollah Tutup Pabrik Peluru Kendali di LebanonThe National

Perdamaian yang tercapai antara Lebanon-Israel pada tahun 2006 berkat bantuan PBB, sekarang bisa dikatakan mulai sedikit terkikis akibat aksi militer dan teror pejuang Hezbollah terhadap Israel.

Pemerintah Lebanon menyatakan bahwa mereka mendukung resolusi gencatan senjata dan memberikan kooperasi seluas-luasnya bersama UNIFIL untuk mengantisipasi pergerakan militer Hezbollah.

Namun, UNIFIL dituding gagal dalam menghentikan ekspansi militer Hezbollah karena adanya limitasi kegiatan UNIFIL dalam melaksanan tugasnya oleh Pemerintah Lebanon yang sampai sekarang informasi tersebut masih belum jelas. Sedangkan Israel sendiri dituding telah melanggar resolusi gencatan senjata dengan melaksanakan pengawasan rahasia terhadap Lebanon dan serangan udara di Suriah.

Kedua negara yang rentan terbawa arus konflik ini sangat mengkhawatirkan dunia, apakah UNIFIL (PBB) benar-benar bisa menjaga penuh perdamaian Lebanon-Israel.

Baca Juga: 8 Fakta Unik Lebanon, Negara Timur Tengah Berjuluk Paris of the East

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya