India-Tiongkok Mulai Tarik Mundur Pasukan dari Perbatasan

Situasi mulai mendingin

New Delhi, IDN Times - Militer India dan Republik Rakyat Tiongkok pada hari Kamis (16/07), mulai menarik mundur pasukannya dari perbatasan yang sempat menjadi lokasi bentrokan militer, yaitu di Lembah Galwan.

Penarikan mundur ini menjadi persetujuan bersama setelah negosiasi panjang antara delegasi India dan Tiongkok yang diakibatkan pertempuran kecil di Wilayah Ladakh dimana mengakibatkan 20 Prajurit India gugur pada 15 Juni 2020 lalu, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Tahap pertama penarikan mundur sedang dilaksanakan

India-Tiongkok Mulai Tarik Mundur Pasukan dari PerbatasanPerdana Menteri India Narendra Modi di Wilayah Ladakh, pada 3 Juli 2020. twitter.com/Jana_Shah

Sengketa perbatasan antara India dan Tiongkok bukanlah sebuah fenomena baru di dunia perpolitikan internasional. Kedua negara sejak tahun 1962, sering terlibat perang terbatas untuk memperebutkan wilayah sengketa yang terletak tepat di perbatasan. Pada 15 Juni 2020 kemarin, terjadi pertempuran tanpa senjata api antara pasukan perbatasan India dan Tiongkok di Lembah Galwan, Wilayah Ladakh, yang membuat hubungan kedua negara menjadi sangat tegang.

Dikutip dari Reuters, menurut Otoritas India, penarikan mundur Pasukan India-Tiongkok dari perbatasan di Wilayah Ladakh yang sedang terjadi, merupakan tahap pertama dari serangkaian tahap untuk menguraikan ketegangan. Sebelumnya, tercatat bahwa Pasukan RRT mulai memperkuat wilayah yang menjadi klaimnya tersebut tidak lama sesudah konfrontasi 15 Juni terjadi, namun sejak beberapa hari terakhir mereka sudah mulai menarik kembali sebagian dari pasukannya. 

2. Dilaksanakan setelah empat ronde negosiasi antara India dan Tiongkok

India-Tiongkok Mulai Tarik Mundur Pasukan dari PerbatasanBendera India dan Republik Rakyat Tiongkok. twitter.com/udaypratapbuxar

Tidak banyak yang mengetahui bahwa diperlukan proses yang panjang dan berliku untuk mencapai posisi yang dimiliki kedua negara sekarang untuk menurunkan intensitas ketegangan. Setidaknya diperlukan empat ronde pertemuan negosiasi antara India dan Tiongkok untuk membahas penarikan mundur secara sistematis dan teratur, dilansir Times of India.

Menurut Pimpinan Militer India, kabar baik ini hadir sesudah Komandan India dan Tiongkok bernegosisasi selama 15 jam dari hari Selasa (14/07) hingga Rabu (15/07) di Garis Kontrol Aktual milik India. Negosiasi itu menjadi negosiasi keempat dan kedua belah pihak menyetujui jika tahap awal penarikan mundur kedua pasukan dari perbatasan akan dimulai pada hari Kamis (16/07). 

3. Pemantauan masih diperlukan untuk menjamin kelancaran dan keamanan

India-Tiongkok Mulai Tarik Mundur Pasukan dari PerbatasanPasukan India di Wilayah Ladakh. twitter.com/Jana_Shah

Konfrontasi yang hampir membawa India dan Tiongkok dalam perang total akhirnya menemui titik damai yang disetujui kedua belah pihak. Dilaporkan oleh Daily Sabah, Juru Bicara Militer India yang merupakan Komandan Senior menyampaikan bahwa penarikan mundur yang dimulai pada hari Kamis (16/07) adalah tahap awal yang masih membutuhkan pemantauan lebih lanjut sebelum seluruh operasi dapat dijalankan.

Komandan tersebut juga menjelaskan, "proses ini rumit dan memperlukan pemantauan konstan. Selanjutnya, mereka akan membawa ini menuju pertemuan rutin melalui level diplomatik dan militer", ujarnya. Meskipun aura positif mulai ditunjukkan di wilayah perbatasan, namun sentimen negatif sudah menyelimuti populasi dari kedua negara, secara khusus India.

Banyak Masyarakat India yang kecewa atas konfrontasi yang terjadi di Ladakh dan tidak sedikit dari mereka melakukan boikot akan produk buatan Tiongkok. Oleh sebab itulah, mengapa Pemerintah India-Tiongkok harus memastikan kelancaran dan keamanan penarikan mundur pasukannya dari Lembah Galwan guna menjamin kestabilan domestik dan regional.

Baca Juga: Mencengangkan! 9 Fakta Varanasi, India yang Jadi Kota Tujuan Kematian

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya