Jalan Panjang Konflik Israel-Palestina yang Harus Kamu Ketahui

Semoga damai tak hanya menjadi slogan!

Konflik Palestina dan Israel adalah topik yang tak asing lagi bagi umat manusia. Sudah dari pertengahan abad ke-20 hingga sekarang, konflik antara kedua negara tersebut tidak pernah selesai. Orang-orang menganggap jika konflik antara kedua negara itu dapat ditemukan jalan keluarnya, maka sama saja mengatakan bahwa 'kiamat' sudah dekat. Tentu pemikiran seperti ini harus dihilangkan.

Permasalahan akan selalu memiliki akarnya masing-masing. Jika kita melihat dari sejarahnya, apakah benar bahwa Israel bersalah dalam konflik yang berkepanjangan ini? Apakah benar bahwa Israel tidak mau memberikan kemerdekaan untuk bangsa Palestina?

Untuk pertanyaan ini, tentu akan menimbulkan perdebatan yang luar biasa. Tetapi bagi orang-orang yang mengetahui kebenarannya, mereka hanya akan diam dan melihat bagaimana kelanjutan dari perdebatan itu. Menurut sejarah, Israel dan dunia sudah berupaya melakukan 5 kali usaha perdamaian setidaknya dalam kurun waktu 80 tahun terakhir. Berikut jalan panjang konflik Israel-Palestina:

1. Terjadi perebutan wilayah antara warga Arab dan Yahudi pada tahun 1937

Jalan Panjang Konflik Israel-Palestina yang Harus Kamu Ketahuibritannica.com

Seorang diplomat Inggris yang bernama Lord Peel ditugaskan oleh Inggris untuk mencari tahu penyebab pemberontakan arab di daerah tersebut. Setelah beberapa bulan menyelidiki, ia menyimpulkan bahwa ada 2 kubu yang berbeda, yaitu Arab dan Yahudi yang ingin memerintah daerah yang sama.

Untuk menyelesaikan persmasalahan itu, Peel megeluarkan deklarasi perdamaian yang jadi cikal bakal resolusi 2 negara atau biasanya dikenal dengan Two States Solution. Dalam isinya, orang Arab di Palestina akan mendapat 80 persen dari daerah yang diperebutkan. Adapun Yahudi yang akan mendirikan negara Israel dengan porsi sekitar 20% dari daerah tersebut. Orang-orang Yahudi menerima keputusan ini, tetapi kelompok Arab menolaknya.

2.  PBB pada 1947 membentuk rencana partisi untuk menyelesaikan masalah Palestina

Jalan Panjang Konflik Israel-Palestina yang Harus Kamu Ketahuinacional.hr

Konflik yang terus berlanjut tersebut kemudian coba ditengahi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa. Mereka mengusulkan sebuah usulan pembagian wilayah atau partisi. Menurut hasil partisi, daerah tersebut akan dibagi 50:50. Saat voting, sebanyak 72 persen suara berpihak pada usulan itu, tetapi kelompok Arab menolaknya.

Meski menjadi mayoritas, penolakan tersebut didukung oleh salah salah satu negara besar, yaitu Mesir. Akhirnya, pada tahun 1948, untuk pertama kalinya Liga Arab melakukan invasi dan berusaha menghancurkan Israel. Selama 9 bulan bertempur, Liga Arab pun kalah telak terhadap pasukan Israel.

Hal ini menyebabkan daerah yang sebelumnya sudah diputuskan oleh PBB secara terpaksa harus diambil alih oleh Israel. Hanya wilayah Gaza yang masih dikuasai oleh administrasi Mesir. Wilayah tepi barat dan Yerusalem juga masih berada di tangan administrasi Yordania. 

3. Pertemuan Liga Arab di Sudan tahun 1967 menelurkan persetujuan "The Three No's"

Jalan Panjang Konflik Israel-Palestina yang Harus Kamu Ketahuimiddleeasttransparent.com

Isi persetujuan ini adalah No Peace With Israel (tidak ada perdamaian dengan Israel), No Recognition of Israel (tidak ada pengakuan Israel), dan No Negotiations With Israel (tidak ada negosiasi bersama Israel). Keputusan ini mereka buat sebagai salah satu langkah untuk menguatkan strategi politik luar negeri mereka setelah kekalahan pasukan Liga Arab yang kedua kalinya dalam Perang Enam Hari melawan Israel.

Kekalahan Liga Arab dalam Perang Enam Hari cukup memalukan. Sebab, pasukan Israel jauh lebih sedikit daripada pasukan Koalisi Liga Arab. Tentu sebagaimana kita ketahui, hasil Perang Enam Hari menciptakan kondisi wilayah Israel-Palestina seperti sekarang ini. 

4. Pertemuan Camp David pada tahun 2000 yang tak menghasilkan apapun

Jalan Panjang Konflik Israel-Palestina yang Harus Kamu Ketahuicnn.com

Pada tahun 2000, terjadi sebuah pertemuan bersejarah antara Israel dan Palestina di Camp David, Amerika Serikat. Pertemuan ini adalah salah satu usaha untuk menemukan jalan keluar atau titik tengah untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Dalam pertemuan ini, Perdana Mentri Israel Ehud Barak mengumbar beberapa janji.

Janji-janji itu antara lain, akan mengakui negara Palestina, wilayah Gaza seluruhnya dikuasai oleh Palestina, pengakuan bahwa 94 persen wilayah tepi barat dikuasai secara penuh oleh Palestina dan Yerusalem timur menjadi Ibu kota Palestina. Namun, ketua Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat menolak semua usulan yang diajukan. Walhasil, selama 14 hari, pertemuan ini tak menghasilkan apa-apa.

5. Tahun 2008, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert melanjutkan perundingan dengan Palestina

Jalan Panjang Konflik Israel-Palestina yang Harus Kamu Ketahuisayyestopeace.org

Israel kembali mengumbar janji. Dalam pertemuan tahun 2008, mereka menyatakan akan menambah daerah untuk Palestina. Sekali lagi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak semua jalan damai yang ingin ditempuh oleh Israel.

Dari semua poin-poin yang telah diberikan, sesungguhnya apakah Israel bersalah? Tentu jawabannya kembali kepada anda masing-masing.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya