KTT Liga Arab di Lebanon Desak Pemulangan Pengungsi Suriah

Mereka semua harus dipulangkan

Beirut, IDN Times - Negara-negara dari Liga Arab, pada hari Minggu (20/01) dalam KTT-nya di Lebanon mendesak negara-negara di dunia untuk tingkatkan upaya pemulangan pengungsi Suriah.

Berhasilnya pasukan Pemerintah Suriah mengambil sebagian besar wilayahnya dari tangan pemberontak maupun ISIS, diklaim menjadi saat yang tepat bagi pulangnya para pengungsi Suriah dari negara Arab, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Lebanon menjadi negara pengusung pemulangan pengungsi Suriah

KTT Liga Arab di Lebanon Desak Pemulangan Pengungsi SuriahMiddle East Eye

Dikutip dari The Washington Post, Presiden Lebanon Michel Aoun membuka sesi KTT Liga Arab 2019 dengan topik bahasan rencana pemulangan pengungsi Suriah dan Palestina karena krisis ekonomi berat yang sedang dihadapi Lebanon.

Krisis ekonomi membuat Pemerintah Lebanon tidak dapat lagi menampung mereka. Kehadiran pengungsi Suriah dan Palestina yang berjumlah setengah dari seluruh populasi penduduk Lebanon dicap sebagai beban yang sangat berat.

Ide pemulangan pengungsi tersebut dari negara-negara Arab dan internasional disetujui dalam KTT Liga Arab 2019. Besarnya wilayah yang sudah diambil kembali oleh Pemerintah Suriah karena bantuan Rusia dan Iran membuat situasi di Suriah dianggap sudah cukup aman untuk memulangkan para pengungsi dari seluruh wilayah Arab maupun dunia.

"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil tanggung jawab sehingga dapat mengekang kesengsaran ini", ujar Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil. Ia juga menambahkan bahwa diperlukannya upaya dua kali lipat, "untuk memperkuat kondisi yang menguntungkan bagi para pengungsi untuk kembali pulang sejalan dengan hukum internasional".

2. PBB pastikan keadaan di Suriah masih belum aman

KTT Liga Arab di Lebanon Desak Pemulangan Pengungsi SuriahAl Bawaba

Perang saudara Suriah yang membara sejak tahun 2011, sekarang memasuki tahun kedelapannya. Meskipun Pemerintah Suriah sudah menguasai mayoritas wilayah di Suriah, namun masih banyak kontak senjata dan artileri antara pasukan Pemerintah-pemberontak, Pemerintah-ISIS, serta pemberontak-ISIS.

PBB menghitung ada sekitar 5.6 juta pengungsi Suriah yang mengungsi di negara tetangganya, seperti Turki, Yordania, Lebanon, Mesir, dan Irak, ditambah PBB juga memberi peringatan bahwa kondisi Suriah masih belum aman untuk kembalinya para pengungsi, dikutip dari Reuters. Keadaan yang belum aman ini menjadi alasan konkret mengapa PBB selalu meminta negara penampung untuk memikirkan secara matang-matang sebelum mengembalikan pengungsi ke negara asalnya.

3. Krisis pengungsi memperparah keadaan ekonomi di Arab

KTT Liga Arab di Lebanon Desak Pemulangan Pengungsi SuriahThe Irish Times

Banyak perekonomian di Arab yang mengalami masa-masa sulit akibat ketidakstabilannya ekonomi dunia, membuat usaha penampungan para pengungsi perang dan konflik ikut memperparah kondisi ekonomi. Perang yang membara dan keamanan yang tidak menjamin di negara-negara Arab memaksa terjadinya pasang gelombang pengungsi ke negara Eropa dan Amerika yang maju, tetapi tentunya tidak melupakan negara Arab yang menjadi salah satu pilihan para pengungsi.

Lebanon merupakan salah satu contoh negara Arab yang mengalami krisis ekonomi beriringan dengan masalah pengungsi. Jumlah pengungsi yang begitu besar di Lebanon menekan perekonomian mereka menuju titik yang paling rendah. Lebanon dan negara Arab lainnya setuju jika pelaksanaan pengiriman pulang pengungsi ke negara mereka masing-masing, terutama Suriah, dilakukan secepatnya. Meskipun begitu, banyak aktivis kemanusiaan mengkhawatirkan para pengungsi yang dipulangkan akan menemui situasi yang tidak aman dan bisa saja direkrut menjadi tentara karena wajib militer.

Baca Juga: Rusia Tolak Klaim ISIS Atas Ledakan Apartemen di Magnitogorsk

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya