Raqqa, Kota Dengan Ratusan Mayat di Balik Puing Reruntuhan

Semoga semuanya dapat ditemukan

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Reuters, bau mayat yang membusuk mulai tercium dari puing-puing reruntuhan dan gedung yang hancur di Kota Raqqa, Suriah. Hal ini menjadi sebuah pengingat bagaimana sebuah pertempuran hebat untuk merebut salah satu bekas basis benteng pertahanan terkuat ISIS di Suriah. 

1. Menjadi ibu kota ISIS sejak tahun 2014

Raqqa, Kota Dengan Ratusan Mayat di Balik Puing ReruntuhanThe Wire

ISIS secara unilateral mendeklarasikan Kekhalifahan mereka tahun 2014 dan menunjuk Kota Raqqa sebagai Ibu Kota negara mereka. Saat itu juga, ISIS berhasil menguasai daerah dengan populasi yang berkisar 1 juta orang dimana nantinya beberapa dari mereka ikut bagian untuk bertempur bersama ISIS dan menyebarkan teror ke seluruh dunia.

Pertempuran demi pertempuran dari tahun 2014 hingga akhir 2017, akhirnya berhasil mendesak dan mempersempit ruang gerak ISIS. Pasukan Pemberontak Demokratik Suriah yang menjadi salah satu musuh dari sekian banyaknya musuh ISIS, berhasil mengepung Ibu Kota mereka di Raqqa.

Selama 4 bulan pertempuran yang berdarah dan penuh kehancuran, tepat pada bulan Oktober 2017 Raqqa berhasil dibebaskan dari cengkraman ISIS. Kejatuhan Raqqa menjadi salah satu bukti melemahnya kekuatan ISIS di Suriah dan jatuhnya sebuah basis benteng pertahanan terkuat mereka di Suriah. 

2. Tim penyelamat baru berhasil menemukan 500 mayat

Raqqa, Kota Dengan Ratusan Mayat di Balik Puing ReruntuhanEuronews

Semenjak jatuhnya Kota Raqqa ke tangan pasukan Pemberontak Demokratik Suriah yang didukung AS, tim penyelamat mulai melakukan penggalian dan penyelamatan mayat-mayat warga sipil maupun tentara yang masih terjebak diantara puing reruntuhan gedung yang hancur.

Operasi penyelamatan mayat yang berjalan sampai saat ini baru dapat menemukan kurang lebih 500 orang. Ketakutan terjadinya penyebaran penyakit di Kota Raqqa karena pembusukan mayat, tim penyelamat mulai lebih cepat dan sudah menggunakan alat berat untuk mengantisipasi efek negatif jangka panjang.

Meskipun mereka sudah menggunakan alat-alat berat, tim penyelamat masih kesulitan untuk menemukan seluruh mayat yang masih tejebak. Belum jelas berapa banyak lagi mayat yang harus diselamatkan, dan menurut tim penyelamat semua mayat yang berhasil diidentifikasi akan dikembalikan ke keluarga mereka secepatnya. Apabila tim forensik/indentifikasi tidak berhasil, maka mereka sudah memutuskan dan mulai mengubur korban-korban kehancuran Raqqa di sebuah pemakaman khusus dekat kota. 

3. Sedang dalam pemulihan tahap demi tahap

Raqqa, Kota Dengan Ratusan Mayat di Balik Puing ReruntuhanRT

Kehancuran total yang dialami Kota Raqqa karena pertempuran merusak selama 4 bulan, membuat pemerintah lokal membutuhkan dana sekitar $10 juta (Rp. 137 miliar) untuk membangun kembali infrastruktur yang hancur. Keterbatasan dana membuat Kota Raqqa harus pelan-pelan memulihkan diri tahap demi tahap untuk menjamin stabilitas.

Sebelumnya Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan dana sebesar $200 juta  (Rp. 2.7 triliun) untuk pembangunan negara Suriah yang hancur akibat perang saudara dan ISIS, tapi kemudian bantuan ini ditahan karena alasan ketegangan politik antara AS dan Suriah.

Walaupun yang memegang kontrol di Kota Raqqa adalah Pemerintah Demokratik Suriah yang disokong AS, Administrasi Trump tetap menegaskan bahwa seluruh bantuan keuangan untuk Suriah akan dihentikan sementara sampai hubungan dan situasi kembali normal.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya