Jakarta, IDN Times - KBRI Damaskus memulangkan 20 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Suriah melalui repatriasi gelombang ke-5 pada Kamis (19/05/2022).
Repatriasi dilaksanakan dengan rute perjalanan darat dari Damaskus menuju Beirut, dan dilanjutkan dengan penerbangan ke Jakarta dengan transit di Abu Dhabi.
Salah satu TKI tersebut adalah WNI yang telah dipekerjakan selama 11 tahun di Suriah yang belum menerima gaji.
KBRI Damaskus telah melakukan berbagai upaya dan bekerja sama dengan pihak terkait di Suriah, sehingga berhasil memperjuangkan hak gaji yang bersangkutan dan memulangkannya ke Indonesia.
Saat melepas para TKI, Duta Besar RI untuk Suriah, Wajid Fauzi, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah dan akan terus melakukan upaya terbaik dalam memberikan pelayanan dan pelindungan kepada WNI.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (25/5/2022), Wajid juga meminta kepada semua pihak untuk menghentikan praktik pengiriman pekerja migran nonprosedural, yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Melihat tren banyaknya sponsor yang lepas tanggung jawab dari permasalahan PMI yang dikirim, Wajid meminta kepada para WNI dan TKI agar lebih berhati-hati ketika menerima tawaran bekerja di luar negeri, demi mencegah timbulnya permasalahan ketika bekerja di luar negeri.
Pasalnya, pengiriman TKI ke Suriah saat ini merupakan tindakan ilegal dan berbahaya. Sebab, Suriah tidak lagi menjadi negara tujuan pengiriman TKI karena situasi politik dan keamanan Suriah yang masih belum pulih dari konflik bersenjata.