Kehidupan Pribadi PM Inggris Boris Johnson Jadi Pembicaraan Publik

Symonds yang selama ini menutup diri tiba-tiba hadir untuk menemani Johnson ketika ia memberikan pidato kemenangannya pada Kamis (25/7). Lensa-lensa kamera milik awak media pun tak bisa menolak untuk memperhatikan gerak-gerik perempuan kelahiran tahun 1981 itu. Tabloid-tabloid Inggris yang suka sensasi pun berbondong-bondong memberitakannya.

Salah satu topik yang digunjingkan adalah apakah Symonds akan menemani Johnson saat ia bertemu dengan Ratu Elizabeth untuk pertama kalinya setelah menjadi Perdana Menteri. Express.co.uk menulis "Johnson kemungkinan tidak akan mengajak Carrie" untuk melalui momen yang sudah menjadi tradisi itu.

Seperti semua kepala pemerintahan di berbagai negara, begitu menjabat mereka pasti memiliki sebuah tempat tinggal resmi. Di Inggris, seorang Perdana Menteri menempati bangunan di Downing Street nomor 10, London, yang sangat legendaris. Selama ini, setiap pasangan dari Perdana Menteri ikut pindah ke sana. Sekarang? Masih diperdebatkan.

Perwakilan Downing Street mengaku kepada CNN bahwa belum ada kejelasan apakah Symonds akan tinggal bersama Johnson dan menjadi First Girlfriend pertama di Inggris. Apalagi Inggris tak memberikan peran khusus bagi pasangan seorang Perdana Menteri. Tak ada kewajiban, misalnya, untuk menemani dalam acara kenegaraan.

"Agaknya disesuaikan saja seiring berjalannya waktu, jadi ini nanti akan sangat bergantung kepada kepribadian mereka," kata Tony Travers, Direktur Institute of Public Affairs di London School of Economics kepada CNN. Artinya, bisa saja Symonds dan Johnson tinggal terpisah untuk menghindari rumor-rumor tertentu.

Tak sedikit juga yang kemudian memberitakan gaun Symonds ketika menemani Johnson memberikan pidato kemenangan. Tabloid Amerika Serikat, misalnya, menginformasikan kepada pembaca bahwa gaun seharga Rp2 juta itu telah ludes di toko usai publik Inggris melihatnya di televisi.

Dari pakaian, media Inggris juga menelusuri pekerjaan Symonds. Perempuan yang lahir dari orangtua yang merupakan pendiri koran The Independent tersebut disebut menempuh pendidikan di universitas elit di Warwick. Setelahnya, Symonds berkarir di Partai Konservatif menangani hubungan dengan media.

Saat ini, ia merupakan penasihat senior di badan amal khusus reservasi kehidupan bawah laut, Oceana. Symonds pun diprediksi akan banyak memberikan masukan kepada Johnson terkait penanganan lingkungan dan krisis iklim yang selama ini tidak menjadi topik populer di kalangan politisi konservatif.

Tidak diketahui bagaimana awal mulanya Johnson dan Symonds bertemu hingga akhirnya berpacaran. Symonds sendiri merupakan bagian dari tim sukses Johnson ketika dirinya mencalonkan diri kembali sebagai Wali Kota London pada 2012.

Walau hampir tidak pernah muncul berdua di acara publik, tapi Symonds diyakini sangat berperan dalam membentuk citra politisi pro-Brexit itu dalam beberapa bulan terakhir. Ini tak bisa dilepaskan dari rekam jejak Symonds di bidang komunikasi ketika masih bekerja di Partai Konservatif.

Johnson selama bertahun-tahun tidak peduli pada tingkah-polah aneh dan komentar rasis yang ditunjukkannya kepada masyarakat. Beberapa waktu belakangan, ia lebih irit bicara, menguruskan badan, dan sedikit merapikan rambut. Symonds diyakini punya andil dalam perubahan ini.

Johnson terbilang politisi yang berada di luar aras utama soal kehidupan pribadi. Tak seperti kebanyakan orang dengan ambisi politik tinggi yang berhati-hati dengan masalah personal, Johnson sepertinya tak terlalu peduli. Ia menikah sebanyak dua.

Bahkan, pernikahan terakhirnya sendiri belum diputus resmi oleh pengadilan, tapi Johnson sudah menjalin hubungan dengan Symonds yang usianya jauh lebih muda. Pada 2004, Johnson pernah berbohong tentang hubungannya dengan perempuan dari keluarga elit Inggris bernama Petronella Wyatt. 

Seperti dilaporkan The Times, ibu Wyatt mengaku kepada publik bahwa putrinya melakukan aborsi karena mengandung anak dari Boris yang ketika itu masih menikah. Alhasil, Johnson dipecat dari pekerjaannya waktu itu di sebuah media. Itu jadi pemecatan kedua yang dialami Johnson sepanjang karirnya di luar politik.