Jakarta, IDN Times - Sejumlah keluarga tahanan Palestina kecewa dan marah mereka keputusan Israel yang menunda pembebasan tahanan. Mereka telah menunggu berjam-jam di tengah cuaca dingin dan hujan untuk menyambut anggota keluarga mereka.
Israel seharusnya membebaskan 620 tahanan Palestina pada Sabtu (22/2/2025) sebagai imbalan atas pembebasan enam sandera Israel oleh Hamas. Namun, hal itu urung terlaksana.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu (23/2/2025), mengatakan bahwa pembebasan itu ditunda sampai ada jaminan pembebasan sandera berikutnya oleh Hamas, tanpa upacara pelepasan yang dianggap memalukan.
“Kami telah duduk di kursi menunggu berjam-jam, tapi setelah berjam-jam, tidak ada apa-apa. Tapi apa lagi yang bisa kami lakukan?” kata Khaled Khalil al-Jabarin, paman seorang tahanan, kepada Al Jazeera.
“Kami menunggu mereka, untuk memeluk mereka dan melihat mereka, tapi Netanyahu selalu mengulur-ulur waktu,” kata Fatiha Abu Abdullah, seorang ibu di kota Khan Younis, Gaza selatan.