Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemain Arsenal, Mesut Ozil. instagram.com/m10_official

Beijing, IDN Times - Komentar pemain Arsenal, Mesut Ozil, soal Muslim Uighur menuai kritik di Tiongkok, terutama dari para fans gelandang asal Jerman berdarah Turki tersebut. Mereka menumpahkan kekesalan di media sosial Weibo yang populer di Tiongkok.

Ini dimulai setelah Ozil mengunggah pernyataan di akun-akun pribadinya tentang perlakuan pemerintah Tiongkok terhadap Muslim Uighur dan minoritas lainnya di Provinsi Xinjiang yang ia sebut "Turkistan Timur". Akibatnya, stasiun TV pemerintah sampai batal menyiarkan laga Arsenal melawan Manchester City.

1. Netizen Tiongkok mengaku kecewa kepada Ozil

Pemain Arsenal, Mesut Ozil. instagram.com/m10_official

Ozil punya lebih dari 21,1 juta pengikut di Instagram. Ini bukan angka sedikit. Ia pun mendapatkan berbagai protes dari para penggemar yang menilai tak semestinya dirinya mengeluarkan komentar seperti itu.

Dikutip The Guardian, salah satunya mencemooh Ozil sebagai "semut kotor" dan membantah semua komentar Ozil. "Apakah kamu tahu bagaimana fans Arsenal di Tiongkok menghabiskan dua hari terakhir ini?" tulisnya.

"Mereka berusaha keras mengerti bagaimana klub dan idola yang dulu mereka cintai berubah menjadi penyebar rumor. Tentu saja, jika kamu berniat menyerang Tiongkok, kamu sama tidak signifikannya di hati kami seperti semut kotor."

Netizen lain menulis, "Sebagai seorang penggemar sepak bola Tiongkok, saya sangat kecewa. Kenapa kamu tidak fokus bermain sepak bola saja? Sebagai seorang figur publik, kamu seharusnya tahu apa yang kamu katakan, apa yang kamu lakukan dan sadar konsekuensi-konsekuensinya."

Sedangkan dari penelusuran IDN Times di Weibo, sentimen yang sama pun muncul. Seorang netizen mengingatkan Ozil bahwa setelah tak merumput di Inggris, dia bisa saja berakhir di Liga Super Tiongkok dan insiden ini bisa berdampak buruk baginya.

"Ozil tak seharusnya membuat Tiongkok marah karena di sini ada satu dari sedikit liga di mana dia masih bisa bermain," tulis netizen itu. Yang lainnya menilai Ozil "bodoh dan bersikap buruk" dengan mengeluarkan komentar tersebut.

2. Ada juga fans yang mempertanyakan sikap Arsenal

Pemain Arsenal, Mesut Ozil. instagram.com/m10_official

Arsenal sendiri memiliki basis penggemar yang besar di Tiongkok. Oleh karena itu, klub asal London tersebut langsung memberikan pernyataan resmi lewat akun Weibo yang populer di Tiongkok.

"Mengenai komentar-komentar yang dibuat oleh Mesut Ozil di media sosial, Arsenal perlu membuat pernyataan yang jelas. Konten yang diunggah adalah pendapat pribadi Ozil. Sebagai sebuah klub sepak bola, Arsenal selalu mematuhi prinsip untuk tak melibatkan diri dalam politik."

Di saat bersamaan, beberapa penggemar sepak bola meramaikan jagad Twitter dengan perdebatan mengapa Arsenal menunjukkan standar berbeda kepada Ozil dan rekan setimnya, Hector Bellerin. Pemain belakang asal Spanyol itu sempat menunjukkan rasa tidak sukanya kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat Pemilu pada Kamis (12/12).

"Anak-anak muda di seluruh dunia punya kesempatan untuk mengubah masa depan. Hari ini adalah kesempatan bagi semua warga Inggris untuk memengaruhi masa depan kalian dan mereka yang tinggal di sini. #PersetanBoris #AyoCoblos," cuitnya di Twitter.

Akan tetapi, Arsenal tidak lantas mengeluarkan pernyataan resmi untuk mengesankan bahwa apa yang diunggah pemain di media sosial tak ada kaitannya dengan klub. Fans pun mengaku kecewa dengan ini.

"Pujian untuk Mesut karena telah membela mereka yang disiksa. Sungguh tercela bahwa klub mengedepankan uang mereka dibandingkan moral untuk kasus ini. Siapa pun yang memutuskan mengambil sikap ini harusnya menggantung kepala mereka dalam rasa malu," cuit seorang netizen.

3. Sebanyak kurang lebih satu juta warga Muslim Uighur ditawan di kamp-kamp detensi

Sebuah tank militer milik Tiongkok tampak berada di pinggir jalan di Provinsi Xinjiang, Tiongkok. ANTARA FOTO/REUTERS/David Gray

Ozil sendiri mengunggah komentarnya dengan latar belakang bendera Turkistan Timur yang kini sudah tidak ada. Ia juga menggunakan Bahasa Turki. Ozil berkomentar bahwa warga Uighur "melawan pelaku persekusi yang mencoba memisahkan mereka dari agama mereka".

"Mereka membakar Quran. Mereka menutup masjib-masjid. Mereka melarang sekolah-sekolah. Mereka membunuh orang-orang suci. Mereka dipaksa masuk ke kamp-kamp dan keluarga mereka dipaksa tinggal bersama laki-laki Tiongkok. Para perempuan dipaksa menikahi laki-laki Tiongkok.

[Di Tiongkok] Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah yang mengajarkan Islam, madrasah dilarang, ulama dibunuh satu per satu. Meski demikian, para Muslim tetap diam."

Ini yang menyebabkan stasiun TV CCTV 5 memilih menayangkan siaran ulang rival Arsenal, Tottenham Hotspur, yang berhadapan dengan Wolverhampton Wanderers. Kepada media pemerintah Global Times, stasiun TV itu menilai pernyataan Ozil "mengecewakan penggemar dan otoritas pengurus sepak bola".

Dokumen yang bocor ke tangan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) pada November lalu menjelaskan dengan cukup detil apa yang diduga terjadi kepada Muslim Uighur dan minoritas lain di Xinjiang.

Apa yang terjadi di sana lebih mirip seperti penjara keamanan maksimum dibandingkan kamp vokasi seperti yang diklaim Beijing selama ini. Menurut laporan PBB, ada hampir satu juta warga Muslim yang berada di kamp detensi milik pemerintah.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Editorial Team