Bendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)
Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, menyampaikan bahwa Rusia akan mengalami pembalasan atas perang.
“Moskow dengan cepat terbiasa dengan perang penuh, yang, pada gilirannya, akan segera pindah ke wilayah 'pencipta perang' untuk menagih semua hutang mereka. Segala sesuatu yang akan terjadi di Rusia adalah proses sejarah yang obyektif. Lebih banyak drone tak dikenal, lebih banyak keruntuhan, lebih banyak konflik sipil, lebih banyak perang," tulis Podolyak di media sosial.
Dalam pidato video pada Minggu (30/7/2023), Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy membuat poin yang sama dengan Podolyak. Ia mengatakan perang kembali ke Rusia, yang disampaikan setelah tiga drone ditembak jatuh di Moskow.
“Secara bertahap, perang kembali ke wilayah Rusia, ke pusat-pusat simbolis dan pangkalan militernya. Ini adalah proses yang tak terhindarkan, alami, dan benar-benar adil,” kata Zelenskyy, dilansir The Guardian.
Serangan terbaru itu merupakan kelima kalinya pesawat nirawak mencapai Moskow sejak Mei, ketika dua pesawat jatuh di atas Kremlin. Moskow dan sekitarnya berjarak lebih dari 500 km dari perbatasan Ukraina dan konflik di sana.
Meski kerusakan sejauh ini relatif kecil, serangan tersebut tampaknya dirancang untuk menunjukkan kerentanan Moskow terhadap perang drone. Blogger Ukraina pada Selasa secara ironis mengulangi klaim yang dibuat pada April oleh komandan pertahanan udara Rusia, Andrey Demin.
“Hampir tidak ada perisai langit yang lebih baik di mana pun di dunia selain Moskow,” kata Demin.