Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Kurdi (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Jakarta, IDN Times - Kurdi adalah salah satu etnis yang ada di Timur Tengah. Secara geografis, orang-orang Kurdi mendiami wilayah yang membentang dari Iran, Irak, Suriah, Armenia dan Turki. Tapi wilayah yang bernama Kurdistan berada di Irak utara.

Kurdi saat ini dikenal sebagai etnis minoritas terbesar di dunia yang tidak memiliki negara. Jumlah mereka diperkirakan lebih dari 40 juta orang yang tersebar di berbagai negara. Saat ini, kabar paling santer yang terdengar dari etnis ini adalah mereka dianggap sebagai teroris oleh Turki, mendapat represi dari Iran, serta menerima diskriminasi di Irak.

Siapa sebenarnya etnis Kurdi dan mengapa dengan populasi sebesar itu tidak memiliki negara? Berikut ini adalah fakta-fakta tentang etnis Kurdi!

1. Mimpi kemerdekaan yang pupus

ilustrasi (Pexels.com/Lara Jameson)

Kurdistan terkadang disebut sebagai wilayah paling bergejolak di muka bumi. Wilayah itu membentang di sepanjang wilayah Mesopotamia, salah satu daerah paling subur di Timur Tengah. Secara historis, orang-orang Kurdi adalah kelompok etnis asli Timur Tengah. Namun para sarjana dan orang Kurdi sendiri tidak setuju dengan asal-usul tersebut.

Dilansir National Geographic, mereka juga tidak didominasi oleh satu identitas agama, meski sebagian besar orang Kurdi mempraktikkan Islam Sunni. Banyak juga orang Kurdi yang menganut Kristen, Yazidi, dan Zoroaster.

Identitas etnis Kurdi yang paling jelas adalah peggunaan bahasa yang sama di kalangan mereka, yang muncul sekitar Abad Pertengahan. Seiring berjalannya waktu, mereka yang awalnya tinggal berkelompok di wilayah Mesopotamia memainkan peran dalam berlangsungnya sejarah di kawasan yang kini disebut Iran, Irak, Suriah, dan Turki.

Sebagian besar wilayah Kurdi ditaklukkan oleh Kekaisaran Turki Ustmani pada 1500-an. Kekalahan Dinasti Turki Ustmani dalam Perang Dunia I membuat etnis ini memiliki peluang untuk mendirikan negara sendiri sebagai Kurdistan otonom.

Namun, negosiasi ulang antara Turki dan pihak Sekutu pada 1923 menciptakan Perjanjian Lausanne, yang merampok mimpi kemerdekaan orang-orang Kurdi.

2. Wilayah Kurdi sering dijajah

Editorial Team

Tonton lebih seru di