Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erdogan: Insyaallah Kami Akan Membasmi Milisi Kurdi Secepatnya!

ANTARA FOTO/Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki akan menyerang gerilyawan dengan tank dan tentara sesegera mungkin. Keterangan itu disampaikan setelah serangan balasan meningkat di sepanjang perbatasan Suriah antara pasukan Turki dengan milisi Kurdi.

"Kami telah menekan teroris selama beberapa hari dengan pesawat, meriam, dan senjata kami. Insyaallah kami akan membasmi mereka semua secepat mungkin, bersama dengan tank kami, tentara kami,” kata Erdogan pada Selasa (22/11/2022), dikutip dari Reuters.

1. Rusia sebut aksi Turki sebagai tindakan yang sah

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Menanggapi keterangan Erdogan, Rusia mengatakan bahwa keputusan Turki adalah sesuatu yang sah. Kendati begitu, Kremlin memperingatkan Ankara agar tidak memperburuk situasi.

Sebagai informasi, Rusia memiliki hubungan baik dengan Turki, sementara Turki juga berusaha menjaga hubungan dengan Rusia di tengah perang Ukraina yang masih berkecamuk. Ankara masih bersikap netral dan tidak mau menjatuhkan sanksi ke Rusia.

Di sisi lain, Rusia juga memiliki hubungan baik dengan Rusia karena mendukung rezim Bashar al-Assad.

“Kami memahami dan menghormati kekhawatiran Turki tentang memastikan keamanannya sendiri. Kami percaya ini adalah hak sah Turki. Pada saat yang sama, kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah yang dapat menyebabkan destabilisasi situasi secara keseluruhan,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Al Jazeera.

2. Turki sudah melakukan serangan pada Minggu kemarin

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai informasi, pada Minggu pasukan Turki telah melancarkan serangan udara lintas perbatasan di Suriah utara dan Irak. Ankara berdalih serangan itu merupakan aksi balasan terhadap kelompok Kurdi yang mereka salahkan atas bom di Istanbul pada 13 November, yang menewaskan enam orang.  

Kementerian pertahanan Turki menyebut, operasi bertajuk Claw Sword itu menewaskan 184 pejuang dan menghancurkan 89 target, termasuk tempat berlindung, buker, gua, dan terowongan.

Washington, seperti Moskow, telah menyerukan deeskalasi agar konflik ini tidak meluas.

3. Hubungan unik antara Rusia-Turki-Suriah

Presiden Vladimir Putin dan Presiden Tayyip Erdogan. (Twitter.com/ Republic of Turkiye Directorate of Communications)

Rusia sudah mendukung al-Assad sejak perang sipil di negara itu meletus 11 tahun lalu. Sementara, Turki mendukung pemberontak yang ingin menggulingkan al-Assad.

Ajakan Kremlin untuk menahan diri datang ketika Ankara memposisikan dirinya sebagai mediator antara Moskow dan Kiev dalam perang Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari dengan invasi Rusia.

Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menikmati hubungan yang hangat selama konflik, dalam berbagai panggilan telepon dan pertemuan rutin.

Uniknya, Turki juga memiliki hubungan baik dengan Ukraina sebagai pemasok drone dan senjata lainnya, yang digunakan untuk menyerang pasukan Rusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us