Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tuntut Ungkap Kasus Pembunuhan 2013, Ribuan Orang Kurdi Demo di Paris

Ilustrasi demonstrasi. (Sumber: pixabay.com/Broadmark)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak ribuan orang Kurdi yang tersebar dari seluruh Prancis dan negara-negara Eropa menggelar demonstrasi di Paris, Prancis, pada Sabtu (7/1/2023) waktu setempat. Tujuan demonstrasi kali ini menuntut adanya keadilan terhadap kasus pembunuhan tiga warga Kurdi yang terjadi pada awal 2013 lalu.

Pihak kepolisian di Paris juga sudah bersiaga mengingat bentrokan di pertemuan komunitas warga Kurdi di masa lalu. Ini sebagai tanggapan atas penembakan yang terjadi pada akhir 2022.

1. Para demonstran membawa foto-foto korban di spanduk mereka

Dilansir dari AP News, mereka mengecam peristiwa pembunuhan terhadap tiga aktivis Kurdi yang belum selesai hingga saat ini dan sudah memasuki tahun yang ke-10. Tak lupa, mereka juga ikut berduka cita atas kejadian yang belum lama ini terjadi, tepatnya 2 minggu lalu, di mana kasus serupa juga terhadap 3 warga Kurdi yang tewas di luar pusat budaya Kurdi di Paris.

Selain dari Prancis, mereka datang dari berbagai negara seperti Jerman, Swiss, Belanda, dan Belgia. Mereka juga turut membawa spanduk yang berisi foto para korban, serta bendera Partai Pekerja Kurdistan (PPK).

2. Para demonstran curiga Turki terlibat dalam kasus tersebut

Demonstrasi tersebut bertepatan dengan 10 tahun tragedi pembunuhan terhadap tiga warga Kurdi, yakni Sakine Cansiz, Fidan Dogan, dan Leyla Saylemez pada Januari 2013 lalu. Cansiz sendiri diketahui merupakan pendiri dari PPK, yang dianggap oleh Turki, AS, dan Uni Eropa, sebagai kelompok teroris. Tak hanya itu, partai PPK juga dilarang keberadaannya di Turki.

Para demonstran, yang sebagian merupakan aktivis Kurdi, menduga dinas intelijen Turki ikut terlibat dalam pembunuhan tersebut. Tersangka yang merupakan pelaku penyerangan, warga negara Turki, meninggal sebelum kasus itu disidangkan. Para pejabat Turki menilai pembunuhan saat itu merupakan bagian dari adanya perseteruan internal di antara para aktivis Kurdi.

3. Peristiwa penembakan yang terjadi 2 minggu lalu sempat menggemparkan Prancis

Menara Eiffel di Paris, Prancis. (Sumber: pixabay.com/TheDigitalArtist)

Peristiwa penembakan terhadap warga Kurdi di Paris akhir 2022 lalu sempat mengguncang Prancis dan Eropa, di mana ketika itu terjadi menjelang akhir pekan Natal. Pelaku penembakan tersebut ahirnya telah ditangkap tak lama setelah kejadian.

Pelaku diketahui merupakan seorang pria berusia 69 tahun yang mengaku bahwa ia melakukannya karena menganggap orang-orang non-Eropa merupakan musuhnya. Ia juga mengaku setelah melakukan pembunuhan justru berencana untuk bunuh diri.

Dia ditahan dan dipindahkan ke perawatan psikiater untuk diperiksa kondisi kejiwaannya. Jika dia bebas dari kondisi tersebut, dia menghadapi tuduhan pembunuhan bermotif rasial, percobaan pembunuhan, dan pelanggaran kepemilikan senjata. Beberapa hari setelahnya, Turki memanggil duta besar Prancis atas apa yang disebutnya sebagai propaganda oleh aktivis Kurdi di Prancis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us