Jakarta, IDN Times – Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, menggambarkan kondisi Sudan yang sangat memilukan. Dia meminta kedua pihak yang bertikai untuk menghentikan tindakan mereka.
"Tidak ada toleransi untuk kekerasan seksual, warga sipil harus diampuni, dan Anda harus menghentikan kekerasan yang tidak masuk akal ini sekarang," katanya kepada dua jendral Sudan pada Rabu (24/5/2023), dilansir Reuters.
Turk menjelaskan bahwa sejauh ini kantornya telah mendokumentasikan setidaknya 25 kasus kekerasan seksual dalam konflik Sudan. Jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi lagi.
Belakangan, pertikaian antara Jendral Abdel Fattah Al-Burhan dari militer Sudan dan Hamdan Dagalo dari faksi paramiliter Rapid Support Force (RSF) masih tak kunjung usai. Konflik keduanya dipicu gagalnya upaya peralihan kekuasaan setelah kudeta pada 2021 lalu.
Pemicu konflik lainnya yakni ketika RSF meminta untuk diintegrasikan ke dalam militer resmi Sudan, namun langkah itu ditolak. Konflik sejak sebulan lalu itu telah menewaskan ratusan warga sipil dan jutaan lainnya mengungsi.