Melansir The Guardian, Bar telah menyampaikan surat pernyataan setebal 31 halaman kepada MA Israel. Dokumen tersebut mengungkap tuduhan bahwa Netanyahu berupaya memecatnya karena menolak setia pada PM. Bar juga menyebut Netanyahu berusaha menggunakan Shin Bet untuk memata-matai demonstran anti-pemerintah.
Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut melalui pembelaannya ke MA. PM Israel itu mengaku telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan Bar memimpin Shin Bet serta menudingnya memolitisasi lembaga tersebut.
Shin Bet di bawah kepemimpinan Bar sedang menyelidiki dua orang kepercayaan Netanyahu. Salah satunya terkait dugaan menerima suap dari Qatar untuk mempromosikan kepentingannya di Israel. Beberapa pihak menduga, penyelidikan ini menjadi alasan Netanyahu memecat Bar.
Bar juga telah menerbitkan laporan yang mengkritik kebijakan pemerintah Netanyahu. Laporan tersebut menyebut kebijakan Netanyahu membuat Hamas mampu memperkuat diri di Gaza hingga berujung pada serangan Oktober 2023.
"Shin Bet gagal melakukan tugasnya. Sebagai kepala lembaga, saya bertanggung jawab atas kegagalan ini. Malam ini saya memutuskan untuk mundur dari jabatan kepala Shin Bet," ujar Bar, dilansir Times of Israel.