Forbes baru-baru ini merilis daftar "The World's Most Powerful Women 2018" penghargaan ini merupakan tahun yang ke-15. Meski berasal dari latarbelakang yang berbeda seperti politisi, aktris, aktivis, pebisnis dan lainnya. Para wanita ini mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam bidangnya masing-masing serta memberikan kontribusi nyata.
Berikut daftar Top 5 Most Powerful Women 2018:
Angela Merkel adalah seorang Kanselir Jerman. Politisi ini telah menjadi Kanselir Jerman sejak 2005. Ia juga menjadi pemimpin Christian Democratic Union. Angela mendapatkan gelar Ph. D dari Akademi Sain Jerman pada 1986. Mengawali karir di dunia politik pada 1989. Ia pernah menjadi Menteri Wanita dan Pemuda, Menteri Lingkungan Hidup dan Nuklir.
Pada 2000 ia menjadi ketua Christian Democratic Union. Hingga pada 2005 ia menjadi Kanselir Jerman dan masa jayanya belum berakhir, karena hingga saat ini ia masih menjadi kanselir untuk ke-4 kalinya. Di Jerman seseorang bisa menjadi kanselir berulang-ulang karena tidak ada pembatasan masa jabatan.
Theresa May adalah Perdana Menteri Inggris. Ia menggantikan David Cameron yang mundur setelah adanya referendum Uni Eropa. Selain sebagai Perdana Menteri, Ia juga Ketua Partai Konservatif Inggris. Theresa May merupakan alumni dari University of Oxford. Ia memulai karir politiknya pada 1997 dengan menjadi anggota parlemen.
Pada 2002 Ia menjadi pengurus inti partainya. Theresa merupakan mantan Menteri Dalam Negeri Inggris sejak 2010. Kemudian, saat ini Theresa menjadi Perdana Menteri Inggris dan juga wanita kedua setelah Margaret Thatcher. Ia dinobatkan oleh Ratu Elizabeth II saat ini masih merupakan pemimpin kerajaan Inggris.
Pengacara dan politisi asal Prancis bernama lengkap Christine Madeleine Odette Lagarde masuk dalam jajaran Top 3. Saat ini Lagarde menjabat sebagai Managing Director of International Monetary Fund (IMF). Ia menyelesaikan studinya dalam bidang hukum dan ilmu politik.
Lagarde memiliki karir yang luas sebagai pengacara. Pada Oktober 1999, Lagarde terpilih sebagai ketua dadi firma hukum Baker & McKenzie. Lagarde juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Prancis dari Juni 2007 hingga Juli 2011. Kemudian menjadi Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri Prancis selama dua tahun.
Mary Barra adalah Chairman dan Chief Executive Officer di General Motors Company. Dalam pendidikannya, Ia mengambil gelar sarjana dalam bidang teknik elektro. Kemudian untuk gelar master, Ia mengambil bidang administrasi bisnis. Awal karirnya diawalai saat masih menjadi mahasiswa magang di General Motors.
Kemudian dia menjabat dalam berbagai posisi penting seperti, Vice President Global Manufacture Engineering. Pada 2013 General Motors menunjuk Mary Barra sebagai CEO baru. Mary menjadi perempuan pertama yang memimpin sebuah industri otomotif besar. Mary juga mengambil peran dalam bidang pendidikan. Ia menjadi anggota Dewan Pengawas Universitas Stanford, Stanford Graduate School of Business Advisory Council dan Detroit Country Day School.
Abigail Johnson adalah seorang wanita pebisnis dari Amerika. Saat ini Abigail menjabat sebagai CEO dari Fidelity Investments. Latarbelakang pendidikannya yaitu gelar master administrasi bisnis dari Harvard Business School pada 1988. Ia mengawali karir singkat sebagai konsultan di Booz Allen & Hamilton. Kemudian bergabung sebagai analisis di Fidelity Investments.
Fidelity Investments merupakan raksasa reksa dana swasta yang didirikan kakeknya. Di Fidelity Investments, karirnya terus berlanjut dan memegang berbagai posisi eksekutif di Fidelity Management and Research (FMR), Fidelity Institutional Retirement Services, dan Fidelity Investments. Abigail saat ini juga menjabat sebagai anggota komite di Capital Markets Regulation dan anggota dewan Securities Industry and Financial Markets Association (SIFMA).