Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketika Parade Anti-Eropa Menyelimuti Hari Kemerdekaan Polandia Ke-100

Central Western Daily

Warsawa, Polandia, IDN TIMES - Pihak keamanan Polandia, pada hari Minggu (11/11) meningkatkan keamanannya di ibu kota ditengah parade anti-Eropa yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan yang kemudian diikuti oleh beberapa pimpinan Polandia untuk memperingati 100 tahun kemerdekaannya.

Sentimen anti-Eropa yang berkembang membuat persatuan negara ini terpecah walaupun semuanya mendukung nasionalisme, patriotisme, dan Katolik di Polandia, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Memperingati 100 tahun kemerdekaan Polandia

independent.co.uk

Tanggal 11 bulan 11 menjadi saat yang penting bagi seluruh warga Polandia karena tepat pada tahun 1918 mereka berhasil meraih kemerdekaan penuh mereka. Tahun ini menjadi perayaan ke-100 bagi negara Polandia dan seluruh rakyat merayakannya dengan sangat meriah.

Namun kemeriahan tersebut harus diwarnai aksi parade kelompok sayap kanan yang anti-Eropa dengan membawa slogan rasis, anti-semit, anti-Eropa, dan beberapa tulisan provokasi lainnya, dikutip dari Reuters.

Polandia yang mulai terbagi dengan kelompok nasionalis yeng berbeda pandangan mengenai masa depan Polandia sering membuat ketegangan antar sesama warga negaranya sendiri, termasuk ketika Presiden yang mereka memiliki mendukung aksi ekstrim kelompok sayap kanan.

2. Presiden dan Perdana Menteri Polandia ikut turun ke jalan bersama parade anti-Eropa

catholicherald.co.uk

Dilansir dari FoxNews, berdasarkan pengumuman pada hari Jumat (09/11/2018) Presiden Polandia Andrzej Duda dan Perdana Menteri Mateusz Morawiecki beserta rombongannya akan ikut berpartisipasi bersama kelompok sayap kanan yang akan menggelar parade nasionalis mereka di Warsawa.

Presiden Duda yang merupakan salah satu pendukung sayap kanan ekstrimis telah membuat Polandia menjadi lebih ultra-nasionalis sejak terpilih menjadi Presiden Polandia pada tahun 2015.

Gerakan rasis dan anti-Eropa yang menyebar luas keseluruh penjuru Polandia, membuat Uni Eropa memberikan peringatan keras untuk pertama kali kepada salah satu anggotanya karena aksi yang tidak bisa ditoleran.

Uni Eropa memberikan Polandia kesempatan terakhir untuk hidup sebagaimana orang Eropa harusnya hidup dan mengancam akan benar-benar mencabut keanggotaan Polandia dari Uni Eropa secara permanen apabila Pemerintah Polandia gagal meredam aksi rasisme.

3. Polandia yang terpecah karena semangat nasionalisme

usnews.com

Masyarakat Polandia yang dulunya bersatu melawan penjajah demi mencapai kemerdekaan, sekarang harus dipenuhi aroma perpecahan karena masalah nasionalisme. Terpecahnya padangan Polandia yang nasionalis menghadapi kasus imigran, Yahudi, dan Uni Eropa membuat ketegangan terus memuncak.

Mereka yang mendukung masa depan lebih baik bersama Uni Eropa cenderung memiliki semangat nasionalis kebersamaan antara Yahudi dan seluruh rakyat Polandia tanpa adanya diskriminasi, sedangkan kelompok sayap kanan yang ultra-nasionalis lebih mendukung Pemerintahan Polandia untuk lebih mandiri tanpa bantuan Uni Eropa yang mereka anggap korup dan orang-orang Yahudi serta imigran yang dianggap tidak loyal.

Kelompok sayap kanan ini sudah berkembang dan menjamur di seluruh Polandia dengan slogan rasisnya seperti, "Polandia untuk orang Polandia-Orang Polandia untuk Polandia", "Darah murni, pikiran jernih", dan "Eropa akan menjadi putih atau tidak berpenghuni".

Diakhir, hanya orang Polandia sendiri lah yang dapat menyelesaikan masalah ini sebelum Polandia benar-benar terisolasi di Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us