Bendera Afghanistan. (Unsplash.com/Sohaib Ghyasi)
Setelah Australia mengeluarkan pernyataan soal menutup kedutaannya karena masalah keamanan, berbagai pihak memberikan respon atas keputusan tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Taliban melalui juru bicaranya Mohammad Naeem mengatakan bahwa: "Imarah Islam Afghanistan meyakinkan semua diplomat asing dan staf organisasi kemanusiaan bahwa (kami) tidak akan mengancam mereka. Kami akan menyediakan lingkungan yang aman untuk aktivitas mereka."
Selain itu, Professor keamanan internasional di Australian National University, John Blaxland memberi tanggapan, "Ini keputusan yang sedikit mengejutkan. Saya dapat memahami pada satu tingkat mengapa mereka ingin menutup, tapi saya pikir itu adalah keputusan yang menyedihkan bahwa kami harus pergi seperti itu setelah 20 tahun investasi, darah, keringat, dan air mata."
Chris Moraitis selaku Dirjen dari Office of the Special Investigator (OSI) pun memberikan tanggapan di mana dia berharap penutupan itu hanya akan menjadi 'tindakan sementara' seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri, "Kami harus melihat situasi di lapangan. Jelas, memiliki akses ke Afghanistan dan saksi di Afghanistan itu penting... penutupan kedutaan tidak akan ideal, namun kami memiliki kemungkinan."