Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Jakarta, IDN Times - Tiga kakak beradik yang ditangkap oleh tentara Israel di Jalur Gaza mengaku mengalami berbagai bentuk penganiayaan selama dalam tahanan, mulai dari dipukuli, ditelanjangi, disundut rokok hingga dikencingi.

Sobhi Yaseen, saudara laki-lakinya Sady dan Ibrahim kini mengungsi di sebuah sekolah di Rafah di Gaza selatan setelah dibebaskan beberapa waktu lalu. Ketiganya termasuk di antara puluhan laki-laki Palestina yang menceritakan tertang perlakukan tentara Israel terhadap para tahanan.

Tentara Israel telah menghadapi kecaman internasional setelah beredar rekaman video warga Palestina yang setengah telanjang dengan mata tertutup dan tangan terikat di belakang punggung mereka awal bulan ini.

Namun, juru bicara militer Israel dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa mereka memperlakukan para tahanan sesuai dengan hukum internasional. Pihaknya mengklaim bahwa mereka kerap memerintahkan tahanan untuk melepaskan pakaian mereka untuk memastikan tidak adanya senjata atau bahan peledak.

Israel melakukan pemboman dan invasi ke Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel menyebabkan 1.200 orang tewas. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa lebih dari 21 ribu orang di Gaza telah tewas dalam serangan Israel.

1. Para tentara menyiram air dan mengencingi tahanan

Menurut keterangan Sobhi, dia dan kedua saudara laki-lakinya ditahan pada awal Desember ketika militer Israel mengepung tempat tinggal mereka di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza. Mereka dipisahkan dari keluarga mereka, dan ditahan hingga dua minggu di lokasi yang tidak diketahui, termasuk di barak atau kamp militer. 

Sobhi mengatakan bahwa dia dan beberapa tahanan lainnya dibawa ke tempat terbuka. Di sana, para tentara menyundutkan rokok di punggung mereka, melemparkan pasir dan air hingga mengencingi mereka

Sementara itu, Sady mengungkapkan bahwa dia ditempatkan bersama tahanan lainnya di dalam truk berisi sampah.

“Mereka memukuli kami, dan siapa pun yang meninggikan suara setelah dipukul akan dipukuli lagi. Mereka menggeledah kami, mengambil kartu identitas, uang, dan telepon kami,” katanya, dikutip Reuters.

2. Tahanan dipukuli secara bergantian di bagian kepala dan badan

Editorial Team

Tonton lebih seru di