Jakarta, IDN Times - Selama berminggu-minggu, Rusia dituduh merencakan invasi ke Ukraina dengan menumpuk lebih dari 150 ribu pasukan di tiga sisi perbatasan. Moskow awalnya menolak tuduhan tersebut dan mengatakan tidak ingin berperang dengan Ukraina.
Tapi, pada Kamis (24/2/22) pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer dengan alasan melindungi etnis Rusia yang teraniaya di Donbas, Ukraina timur. Tentara Ukraina telah berperang sekitar delapan tahun di wilayah itu, bertempur melawan pasukan pemberontak Donetsk dan Luhansk yang didukung Rusia.
Meski Ukraina telah mendapat bantuan pasokan senjata dari Amerika Serikat dan Eropa, tapi harus diakui bahwa Rusia adalah salah satu raksasa militer terbesar di dunia. Ukraina, negara pecahan Soviet yang pernah jadi negara berkekuatan nuklir terbesar ketiga di dunia, kini benar-benar dalam situasi terancam.
Inilah kisah dan nestapa Ukraina, negara yang pernah berada di bawah kekuasaan Soviet, menjadi negara berkekuatan nuklir terbesar ketiga di dunia, dan kini dimusuhi oleh Rusia.