Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Kolombia
ilustrasi bendera Kolombia (unsplash.com/gustavo0351)

Intinya sih...

  • Kolombia siap memberikan suaka politik kepada Maduro

  • Venezuela tidak meminta Kolombia menjadi mediator dalam perselisihan dengan AS

  • Petro menilai ancaman Trump terhadap Kolombia disebabkan kurangnya informasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mendorong kepada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro untuk mundur dari jabatannya secara damai. Ia menyebut bahwa Venezuela membutuhkan demokrasi yang telah direnggut dari tangan rakyat. 

“Pemerintahan Maduro harus paham bahwa respons agresi eksternal bukan hanya mengenai mobilisasi militer, tapi juga revolusi demokrasi. Ini lebih dari demokrasi yang dipertahankan sebuah negara, ini lebih kepada represi yang tidak efisien,” tuturnya, dikutip dari Mercopress, Jumat (12/12/2025).

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat (AS) sudah menerjunkan militernya di Laut Karibia dan pesisir Venezuela untuk memberantas penyelundupan narkoba. Langkah ini menimbulkan ketegangan antara Washington dan Caracas. 

1. Menlu Kolombia menyatakan akan memberikan suaka bagi Maduro

Menteri Luar Negeri Kolombia, Rosa Villavicencio menyebut, Kolombia akan memberikan suaka politik kepada Maduro jika ia memilih pergi dari negaranya. Tawaran ini sebagai negosiasi transisi pemerintahan di negara tetangganya. 

“Apakah Kolombia harus menerima Maduro untuk mengasingkan diri? Ya, tentu saja. Kolombia mendukung dialog dan negosiasi diplomatik untuk menurunkan tensi dan mempersiapkan segala bentuk transisi pemerintahan,” ungkapnya, dikutip dari The Latin Times.

Villavicencio mengatakan, Kolombia akan mendukung penuh negosiasi dan transisi pemerintahan Venezuela. Langkah ini penting untuk mengembalikan stabilitas politik di Venezuela. 

2. Venezuela tidak minta Kolombia menjadi mediator

Meskipun demikian, Villavicencio mengatakan, Venezuela tidak meminta bantuan Kolombia untuk menengahi perselisihan dengan AS. Namun, Bogota terus mengupayakan dialog dengan Caracas untuk mengakhiri ketegangan. 

“Ketegangan antara AS dan Venezuela, jika diperlukan harus memasuki masa transisi dan berarti Maduro harus pergi. Ini harus menjadi solusi dalam situasi di kawasan sekarang. Sejauh ini, mereka belum meminta kami untuk memediasi dalam menurunkan tensi,” paparnya, dilansir dari Colombia One.

Sementara itu, Kolombia masih menjaga hubungan baik dengan AS. Meskipun,  Petro dan Presiden AS, Donald Trump terlibat perselisihan dan yang menimbulkan kerenggangan relasi dalam beberapa bulan terakhir.  

3. Petro sebut ancaman Trump disebabkan kurangnya informasi

Petro mengungkapkan bahwa ancaman Trump soal Kolombia akan menjadi target selanjutnya hanya karena kurangnya informasi. Ia menilai Trump belum tahu bagaimana pemberantas narkoba di Kolombia. 

“Trump sangat kurang mengetahui kondisi di Kolombia. Ini sungguh miris karena dia menolak untuk tahu ketika mayoritas dari kokain diselundupkan. Sepertinya terdapat orang yang menipunya,” terangnya. 

Sebelumnya, Trump sudah mengatakan bahwa negara mana pun yang menyelundupkan narkoba layak diserang. Ia pun menyebut, Kolombia berpotensi jadi target karena ikut menyelundupkan narkoba ke AS.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team